MANADO, Meja Hijau – DIPA tahun 2018 Polda Sulawesi Utara (Sulut) hanya sebesar Rp 839 miliar dinilai tidak sangat kurang untuk mendapatkan pelayanan maksimal. DIPA Polda Sulut idealnya Rp 1,3 triliun mengingat luas wilayah Polda Sulut dimana didalamnya ada tiga daerah kepulauan, yaitu Sangihe, Sitaro, dan Talaud.
“Tugas-tugas kepolisian sangat berat. Selain banyak kendaraan operasional roda empat dan roda dua yang butuh dana perbaikan, tugas-tugas kepolisian di daerah ini butuh anggaran lebih,” papar Amir Pontoh, Jurubicara Lembaga Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (LP-Tipikor) Sulut, pada diskusi terbatas di Manado, Jumat (29/12/2017).
Lanjut dipaparnya, anggaran Pemkab Bolmong sebesar Rp929 miliar dibanding Polda Sulut yang hanya Rp 839 miliar, sementara tugas-tugasnya mencakup 15 kabupaten-kota dari ujung Bolmong Raya sampai perbatasan Miangas-Marore.
Luas wilayah sangat menantang sampai perbatasan Miangas dan Marore, maka kepolisian butuh anggaran lebih. Berikut semakin kompleksnya penyakit masyarakat yang akan dibina kepolisian, itu jelas membutuhkan stamina yang tidak main-main.
“Jadi idealnya anggaran untuk Polda Sulut Rp1,3 triliun biar pelayanan masyarakat dapat terlaksana dengan baik,” cetus Pontoh juga mantan anggota Polri.
Seperti diketahui, DIPA Polda Sulut sebesar Rp 839 miliar peruntukannya belanja pegawai sebesar Rp 551 miliaran, belanja barang Rp 272 miliaran, serta belanja modal sebesar Rp 15 miliaran.
Polda Sulut sebagai salah satu Lembaga Pemerintah yang memiliki tugas pokok memelihara kamtibmas dan sebagai pelindung, pengayom, pelayan serta penegak hukum di masyarakat.
Dana DIPA tersebut, menurut Karo Rena Polda Sulut, Kombes Sambodo Purnomo telah diserahkan saat kegiatan penyerahan RKA/KL DIPA tahun anggaran 2018 kepada seluruh Kepala Satuan Keja (Kasatker dan Kasatwil) di jajaran Polda Sulut di aula Tribrata Mapolda, Rabu (20/12/2017).
“Sudah diserahkan oleh pak Kapolda Sulut kepada Kasatker dan Kasatwil masing-masing,” pungkas Kombes Sambodo Purnomo.(vanny)