TUTUYAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terus dimatangkan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Pemkab Boltim). Terkini, masterplan dan detail engineering design (DED) terus dirampungkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Bapelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah), Iksan Pangalima kepada wartawan di Tutuyan, baru-baru ini.
“Dokumen pendukung sedang dirampungkan. Diharapkan pembuatan masterplan sudah dapat dilelang bersama DED,” ujar Pangalima.
Lanjut dia, masterplan merupakan bagian terpenting dalam suatu perencaanaa pembangunan infrastruktur untuk fasilitas umum. Adapun rencana lokasi RSUD Boltim sedianya dibangun di Desa Tobongon, Kecamatan Modayag.
“Penetapan lokasi sudah rampung di Desa Tobongon sudah dipersiapkan sesuai RTRW,” terang Pangalima.
Diakui, rencana lokasi pembanguan RSUD Boltim termasuk kawasan rawan bencana gunung berapi. Meski begitu pihaknya tetap lakukan kajian-kajian-kajian sebab beberapa daerah lain, ada RS dibangun di kawasan rawan bencana gunung berapi.
Menurut Kepala Dinas Kesehantan (Dinkes) Eko Marsidi, pihaknya siap melelang pembuatan DED asalkan masterplan RSUD Boltim sudah rampung.
“Harus masterplan duluan baru pembuatan DED dilelang. Anggarannya sudah disiapkan,” ungkap dr Eko Marsidi.
Dikatakannya, pembanguan RSUD Boltim sudah harus dimulai dari sekarang. Jika Boltim sudah memiliki RSUD sendiri, pelayanan kesehatan masyarakat tidak lagi kesulitan.
“Tahun ini (2018) RSUD Boltim mulai dibangun. Paling tidak, pagar dan ruang Unit Gawat Darurat (UGD), serta ruang administrasi sudah dapat dibangun,” kata dr Eko.(uyo rorimpandey)