TOMOHON, Meja Hijau – Polres Tomohon sedikitnya mengamankan enam pemuda asal Kelurahan Langsot Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Senin (23/04/2018).
Para pemuda diamankan polisi diduga telah menenggak minuman keras kemudian membuat keributan di kelurahan tersebut.
Kejadian sekira pukul 02.00 WITA, bermula seorang warga diam-diam memergoki para pelaku yang telah berjam-jam mengkonsumsi minuman keras (miras). Karena sudah mabuk, mereka berteriak-teriak di lorong-lorong sambil menantang warga lainnya untuk berkelahi.
Terusik ulah para pemuda, sontak saja wargapun langsung melapor peristiwa tersebut ke Polres Tomohon. Setelah menerima laporan, tak seberapa lama Intelkam dan Unit Totosik dipimpin Aipda Melki Rotikan langsung menyerbu ke TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Di lokasi TKP, enam pemuda langsung digelandang tanpa ada perlawanan. Mereka antaranya inisial LT (15), RG (17), MM (18), GK (17), AS (17) yang kesemuanya warga Lansot, dan RP (21), warga Sonder.
Satu- persatu mereka digeledah. Namun saat penggeledahan tak ditemukan senjata tajam atau barang berbahaya lainnya. Karena sudah membuaqt keributan, ke enam pemuda langsung digiring ke Mapolres Tomohon.
Para pemuda kemudian diserahkan ke Satuan Reserse Narkoba Polres Tomohon untuk ditindak sesuai ketentuan hokum yang berlaku.
“Mereka ada enam orang, tapi sudah diamankan. Mereka sudah dimintai keterangan dan kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” jelas Kasat Narkoba, AKP John Rumate.
Sesuai instruksi dari atasannya, lanjut AKP Rumate, pemicu keributan mutlak harus diamankan pihak polisi. Apalagi selain Kelurahan Langsot, wilayah lainnya juga di Kota Tomohon kerap terjadi perkelahian gara-gara minuman keras (Miras).
“Pelaku keributan mutlak harus diamankan. Apalagi kalau mereka ditemukan menenggak minuman keras,” pungkasnya.
Sementara warga Kelurahaan Langsut meminta Polres Tomohon proaktif dengan mengendalikan penjualan minuman keras di beberapa tempat.
“Kami berharap penjualan minuman keras dapat diamankan pihak kepolisian. Sebab sejumlah kasus keributan di Kota Tomohon, dominan oleh karena sudah menenggak minum keras,” ujar Nolly Kandouw, salah satu tokoh masyarakat Kota Tomohon.
Menurut dia, perlu ada patrol rutin setiap malam hingga ke pelosok-pelosok kampung guna mengantisipasi peredaran minuman keras. (arya)