AMURANG, Meja Hijau – Bupati Christiany Eugenia Paruntu dan Wakil Bupati Franky D Wongkar menyatakan prihatin atas aksi teror bom minggu pagi tiga gereja, di Kota Surabaya.
“Kami sangat prihatin aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya. Kepada keluarga korban yang meninggal dari aksi tidak terpuji ini, kami sampaikan sangat bersedih dan belasungkawa sedalam-dalamnya,” ujar Bupati Tetty Paruntu, sapaan akrab Bupati Minsel kepada mejahijau.co.id, Senin (14/05/2018), pagi dini hari.
Tetty mengaku, dirinya menyayangkan aksi pemboman di Surabaya apalagi disasarkan pada umat yang melakukan ibadah untuk memuji kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
“Sangat disayangkan aksi terorisme itu dapat terjadi. Tindakan teroris jelas-jelas telah mengabaikan hak hidup orang lain,” katanya.
Sementara Wabup Franky D Wongkar mengecam tindakan yang kurang manusiawi oknum-oknum tertentu.
“Ini tindakan tidak manusiawi. Kami mengecam keras tindakan pemboman terhadap tempat-tempat ibadah. Apapun alasannya, itu tidak dapat dibenarkan,” kata Wongkar.
Kepala Bagian Humas dan Protokoler (Humpro) Hendri Palit SH menegaskan, Pemkab Minahasa Selatan (Minsel) bersama masyarakat mengecam keras peristiwa yang tak berprikemanusian itu.
”Pemkab Minsel melalui Bupati dan Wabup bersama-sama dengan rakyat Kabupaten Minsel mengecam keras tindakan keji para teroris,” ujarnya.
Lepas dari sikap tegas Pemkab Minsel terhadap aksi terorisme, namun Bupati Tetty Paruntu mengaku tak tegah peristiwa kemanusiaan itu. Pasalnya peristiwa tersebut akan menjadi luka baru yang pedih seluruh rakyat Indonesia yang baru saja kehilangan lima anggota Brimob pada insiden di Mako Brimob Surabaya, baru-baru ini.
”Saya atas nama pemerintah dan rakyat Kabupaten Minsel menyatakan belasungkawa dan mendukung pemberantasan terorisme. Kami juga akan mendoakan seluruh umat beragama untuk dapat hidup rukun dan damai,” cetusnya.
Terkait kondisi negara serta tragedi kemanusiaan di Kota Surabaya, Tetty mengharapkan masyarakat di Kabupaten Minsel ikut membantu aparat keamanan demi terciptanya konidisi yang aman dengan memberi informasi dini.
“Diharapkan aparat kepolisian, TNI dan masyarakat bersama menjaga dan menciptakan kondisi Kamtibmas di daerah kita,” tandas Tetty sembari berharap semua komponen meningkatkan kewaspadaan dini.
Selain itu jangan mudah terprovokasi isu-isu perpepecahan yang dilakukan oknum-oknum atau kelompok tertentu.
Seperti diketahui, Surabaya terus diporak-poranda teror bom dari hari Minggu pagi (13/05/2018), kemarin. Sebanyak tiga gereja hampir bersamaan dihajar ledakan bom.
Pada malamnya terjadi ledakan juga di rumah susun Sidoarjo, kemudian Senin (14/05/2018) pagi, ledakan bom juga terjadi di depan portal pintu masuk Mapoltabes Surabaya.(arya)
BERITA TERKAIT:
- Gubernur Olly Kecam Bom Tiga Gereja di Surabaya
- Perempuan Bercadar Hitam ‘Pelaku’ Bom Gereja di Surabaya
- Bom Bunuh Diri Guncang 3 Gereja di Surabaya