MANADO, Meja Hijau – Sekira pukul 17.15 Wita Rabu (16/05/2018), warga Kota Manado digegerkan tas koper hitam diatas trotoar seberang patung Wolter Monginsidi, Kelurahan Bahu, Malalayang.
Barangkali lama tak diambil pemiliknya, maka koper itu memancing curiga siapa saja. Warga yang melintas panik melihat koper hitam jangan-jangan isinya bom.
Sontak kepanikan langsung menyebar. Orang-orang dihinggap kuatir koper berisi bom. Mereka hanya mengamatinya dari kejauhan.
Kejadian petang itu memantik jalan pertigaan patung Wolter Monginsidi menjadi menimbulkan kemacetan panjang sekira tiga jam.
Pun keberadaan tas koper hitam yang mencurigakan itu dilapor ke petugas Polresta Manado yang direspons cepat Kapolresta Manado, Kombes Pol FX Surya Kumara bersama anggotanya dengan segera mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Begitu juga Kasat Brimob Polda Sulut juga menerjunkan satuan Gegana ke lokasi yang ditunjuk. Para petugas Gegana sangat hati-hati. Mereka melakukan pengecekan isi tas koper tersebut.
“Ternyata isi tas kopernya bukan bom seperti yang dikuatirkan,” ujar Kapolda Sulut melalui Kabid Humas, Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada sejumlah awak media.
Setelah diperiksa secara cermat ternyata isi koper bukan bom. Tas koper hitam itu berisi sejumlah helai pakaian wanita, kosmetik, beras, 3 botol air mineral ukuran 1,5 liter, 4 sachet kopi instan, charger hand phone dan obat-obatan.
“Sekali lagi, tidak ada bom sama sekali,” jelas Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Sulut.
Soal tindakan disposal, sambung Kombes Tompo, itu dilakukan sudah sesuai prosedur. Apalagi memang mekanismenya dilakukan disposal dimana awalnya tetap harus discanning dulu isi koper tersebut.
“Mekanisme disposal itu proses pencerai-beraian terhadap sesuatu benda yang dicurigai bahan peledak. Itu juga menggunakan mekanisme ledak. Jadi apa yang disangka masyarakat itu ledakan, itu cuma ledakan dari proses disposal, bukan karena ada bom,” jelasnya.
“Kami juga minta maaf kepada masyarakat dari adanya kejadian ini, jalan menjadi macet. Tapi prosedur itu (pengecekan TKP dan barang bukti serta disposal), harus tetap dilakukan. Kita mengambil standar demikian karena ada hal yang mencurigakan,” terang Tompo.
Hampir bersamaa beredarnya suara seorang pria di whatsapp, yang mengatakan bahwa itu adalah bom, Kabid Humas menegaskan, sekali lagi itu bukan bom.
“Kasus ini nanti akan tetap kita lidik. Masyarakat diharapkan jangan memanaskan situasi dengan hal-hal yang tidak diketahui pasti. Dimohonkan masyarakat tidak ikut menyebarkan isu-isu yang bisa menimbulkan keresahan,” katanya.
Hingga kini, polisi sedang mencari siapa pemilik koper tersebut. Soal siapa dan apa sebabnya pemilik meninggalkan koper di situ, itu yang akan ditanyai.(arya)
BERITA TERKAIT: