MANADO, mejahijau.com – Judi kupon toto gelap (Togel) kian merajalela di lingkungan masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut). Investigasi wartawan mejahijau.com, mereka-mereka yang ditangkap kepolisian kebanyakan hanya warga pemasang togel, pengecer, dan pengumpul kupon togel.
Sementara bandar setiap wilayah kabupaten dan kota se Sulawesi Utara (Sulut) tak tersentuh sama sekali. Sedangkan bandar-bandar kecil belum tersentuh apalagi sang Big-Bos yang hingga kini ‘terpelihara’ dengan baik.
Semisal oknum bernama Puti alias Oki sosok bandar yang menguasai teritori Minahasa Selatan (Minsel) Amurang dan Minahasa Tenggara (Mitra). Terhitung sekian kali Puti ditangkap namun sekian kali pula ia bebas.
“Aksi para bandar togel sudah sangat meresahkan. Tetapi mereka aman-aman saja beroperasi. PAdahal imbasnya merusak mental masyarakat,” sembur tokoh masyarakat Kota Amurang, Senin (30/07/2018)
Sementara Iwan, bandar togel yang menguasai teritori Tomohon dan Kabupaten Minahasa sama sekali tak terjamah pihak kepolisian terdekat Polres Kota Tomohon.
Aksi dua bandar togel ini hingga kini masih tetap eksis saja. Omset setiap hari pada wilayah teritori masing-masing terbilang sangat menggiurkan.
“Omset mereka setiap hari cukup fantastis karena masing-masing wilayah diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” ujar tokoh agama Kota Tomohon.
Selain teritori lingkup empat daerah itu, togel juga subur di teritori Kota Bitung dan Minut yang ditukangi bandar Eddy. Sementara Rus dan Zul masih aman-aman saja bermain di teritori Bolmong Raya.
Menariknya sumber intelijen yang berhasil dirangkum mejahijau.com menyebut, selain bandar-bandar territorial diatasnya disebut-sebut ada nama sang Big-Bos Togel inisial ‘ED’. Sistemnya aktivitas bandar-bandar teritori semuanya dalam taktis koordinasi Big-Bos ED selaku bandar besar.
Sayangnya terungkapnya nama ED sang bandar besar belum juga terjamah Polda Sulawesi Utara. Selama ini yang berhasil ditangkap hanya para wayang belaka sementara dalangnya masih aman-aman saja.
“Cuma para wayang yang ditangkap, sementara dalangnya tidak!,” keluh seorang tokoh gereja.
Pun mereka yang berhasil diciduk aparat kepolisian hanya para pemasang togel, pengumpul kupon, dan pengecer kupon togel saja. Sementara para bandar judi togel masing-masing teritori belum juga dapat dibuat jerah.