JAYAPURA, mejahijau.com – Para pemangku jabatan di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat diajak Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana Susana Yembise, untuk melestarikan bahasa daerah di kedua provinsi tersebut.
Hal ini dikatakan Yohana karena beberapa bahasa asli daerah dinyatakan telah punah. Padahal bahasa daerah perlu dilestarikan bagi anak cucu orang asli Papua (OAP) di masa depan.
“Saya bisa simpulkan bahwa ini suatu momentum yang sangat strategis untuk mempersiapkan tanah Papua melindungi bahasa daerahnya agar tidak punah,” kata Yohana sesaat setelah membuka seminar sehari perencanaan perlindungan bahasa daerah di Grand Abe Hotel, Kota Jayapura, Selasa (16/10/2018).
Yohana menilai perlu pembangunan Papua dan Papua Barat melalui pendidikan bahasa dan sastra daerah yang merupakan salah satu langkah terbaik dan kongkrit dalam melindungi bahasa daerah di Bumi Cenderawasih.
“Melindungi bahasa-bahasa daerah di Papua ini sudah menjadi prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau prioritas negara. Selama ini jarang kita angkat, jarang kita melibatkan pusat untuk berdiskusi bahasa yang ada di tanah Papua,” katanya lagi.
Lebih lanjut Menteri Yohana mengatakan, pelestarian bahasa daerah bisa dilakukan dengan berbagai metode untuk menjaga nantinya tidak punah.
Strategi-strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penelitian di lapangan hingga mengajarkan di sekolah-sekolah dalam kurikulum muatan lokal (Mulok) kepada para pelajar.
“Apakah melalui penelitian-penelitian atau pun bahan-bahan ajar yang bisa dipakai di sekolah lewat muatan-muatan lokal atau pun mungkin bisa memasukan budaya yang ada di Papua ini ke dalam kurikulum yang berlaku,” pungkasnya.(harry kaway)