MANADO, mejahijau.com – Seminar Nasional tentang kebijakan publik di sektor perekonomian di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsrat Manado, Kamis (25/2018), menghadirkan tiga pembicara handal, masing-masing Prof DR Pawennari Hijjang MA, DR Dra Pinky Saptandari MA, Drs Sanny J Parengkuan, dan DR Dra Henny Praktinjo.
Pembicara Sanny Parengkuan yang juga Komisaris Utama Bank Sulut Gorontalo (BSG) memaparkan soal kebijakan kredit perbankan pada umumnya.
Mantan Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulut ini memaparkan geliat ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun. Semuanya tak lepas dari pengaruh ekonomi global yang melanda seluruh perekonomian dan moneter dunia.
“Pertumbuhan ekonomi global tahun 2018 ini diperkirakan meningkat dibanding tahun 2017. Dan itu didorong meningkatnya pertumbuhan advanced economies,” ungkap Parengkuan.
Lanjut dikatakan, pertumbuhan ekonomi global tahun 2017 berada pada posisi 3.8% versi IMF), kemudian 3.7% versi OECD, dan 3.1% menurut World Bank. Diproyeksikan IMF, akan meningkat menjadi 3.9% tahun 2018 dan 2019 walaupun akhirnya dikoreksi pada tanggal 9 Oktober 2018 menjadi 3.7%.
Menariknya Parengkuan mengurai kebijakan PT BSG terkait penyaluran kredit kepada UMKM. Ia meyakini sector UMKM di wilayah Sulut dan Gorontalo mengalami perkembangan yang berarti.
“Usaha kecil kita mengalami peningkatan signifikan, dan perekonomian Sulut dan Gorontalo tidak lepas dari peran UMKM,” tandasnya.
Mantan Asisten II Pemprov Sulut ini mencontohkan UMKM yang berkembang antaranya bidang kerajinan tangan, home industry makanan ringan, dan lain-lain.
“Untuk sektor UMKM, PT BSG sampai pada Juni 2017 memfasilitasinya hingga 22% peren khusus Provinsi Sulut, dan 27% UMKM di Provinsi Gorontalo,” bebernya.
Sanny Parengkuan mengingatkan, sepatutnya mewaspadai geliat ekonomi global yang penuh ketidak pastian, sebab ketegangan ekonomi global selalu dipengaruhi kebijakan ekonomi negara-negara besar seperti, Amerika Serikat, China, dan sejumlah negara lain.
Perbankan khususnya PT BSG, kata Parengkuan, selalu berusaha mengendalikan pertumbuhan kredit supaya tak berlebihan. Perbankan khususnya BSG segera berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi informasi yang kian ketat.(vanny)