TAHUNA, mejahijau.com – Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk meraih kesuksesan dalam bisnis. Investor luar negeri masih tetap mengutamakan Indonesia sebagai sasaran pasar bisnis mereka.
Hal itu menjadi optimisme Bupati Jabes Ezar Gaghana bersama Wakil Bupati Helmud Hontong untuk menerobos sindikasi bisnis komoditi Kopra, Cengkih dan Pala hingga ke pusat perdagangan di Kota Surabaya.
Seperti diketahui, Kopra, Cengkih, dan Pala, merupakan komoditi unggulan warga masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe. Untuk menemukan harga yang layak, Bupati Jabes Ezar Gaghana memerintahkan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Ir Feliks Gaghaube untuk menerobos masuk ke dalam sindikasi pasar komoditi.
Turunnya harga terutama harga komoditas kopra, cengkih dan pala, dibenarkan Kadis Ir Felix Gaghaube. Bersama Pemerintah Provinsi Sulut untuk menemui Menteri Perdagangan untuk berkoordinasi secepatnya mendapatkan solusi.
Pemkab Sangihe sendiri sedang mengkaji pemanfaatan Tol-Laut untuk menjangkau langsung pasar melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Menurut Gaghaube, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementrian Perdagangan di Jakarta. Solusinya telah dilakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait dengan bisnis komoditi tersebut.
“Business Matching Meeting difasilitasi oleh Pemerintah Pusat dengan kabupaten yang menghasilkan produk perkebunan dengan Pemerintah Surabaya,” katanya.
Menurut Gaghaube, anjloknya harga kopra juga dirasakan oleh banyak daerah penghasil kopra lainnya.
“Ternyata hasil produksi kelapa ini bukan hanya Sangihe, tetapi banyak daerah lainnya yang turut merasakan,” ungkapnya.
Khusus Kabupaten Kepulauan Sangihe, pihaknya akan mengoptimalisasi tol-laut untuk dapat memfasilitasi hasil komoditi dimaksud.
Seperti diketahui, harga Kopra pada medio November 2018 di Kabupaten Kepulauan Sangihe Rp 2.800 per kilogram. Sebelumnya pada pertengahan Februari sampai Maret harga kopra masih bertengger Rp 6.300 per kilogram.(rydi/vanny)