TAHUNA, mejahijau.com – Kuatir bahasa, adat istiadat, budaya, serta kearifan lokal tergerus lenyap, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME meluncurkan tagline ‘Kembalikan Sangihe ke Aslinya’.
Tagline tersebut menyiratkan ada sesuatu terpenting yang hilang dari dari keaslian Sangihe. Untuk itu, hal yang hilang mutlak harus dikembalikan kepada aslinya, semisal eksistensi pesta adat Tulude.
“Pesta Adat Tulude dan HUT Sangihe ke-594 pada tahun 2019 ini, bahwa kita sadar untuk menempatkan loyalitas diri soal identitas Sangihe harus betul-betul ditunjukan kepada khalayak. Sehingga kami membuat tagline untuk Kembalikan Sangihe ke Aslinya,” ujar Gaghana kepada wartawan di Tahuna.
Bupati Sangihe pilihan rakyat ini mencontohkan kearifan lokal, bahasa daerah yang saat ini terancam punah karena sudah jarang dipergunakan.
“Bahasa Sangihe sudah mulai punah. Lebih dari setahun kami melaksanakan program Me’Daseng, saya hampir tidak mendengar anak-anak berbicara dengan Bahasa Sangihe,” ungkap Gaghana.
Dikatakan, kalau hal itu dibiarkan kuatirnya bahasa Sangihe akan mengalami kepunahan di depan masyarakat Sangihe sendiri.(*arya)