MANADO, mejahijau.com – Proyek perbaikan jalan Manado–Minut-Bitung yang dikerjakan PT Sintra Jaya dikeluhkan warga. Pekerjaan berbanderol Rp 17, 4 miliar bersumber dari APBN 2018 itu, meski sudah dikerjakan justru seolah tak banyak berubah.
Pasalnya kerusakan di beberapa titik jalan masih penuh dihiasi lubang-lubang menganga. Itu terlihat di sekitar jalur Desa Kemah sampai di Desa Langsot. Selain itu, banyak juga kejanggalan pada pekerjaan yang terkesan dikerjakan asal jadi.
Mirisnya proyek dalam pengawasan TP4D (Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah) Kejaksaan Tinggi Sulut, pada badan jalan terpantau di beberapa titik terpecah-pecah. Di sisi kiri-kanan jalan juga tak ada pengaman jalan hingga punggung jalan terbelah-belah.
Beberapa bagian tampak ada pengaman namun keretakan terlihat dimana-mana. Seperti sejumlah pekerjaan infrastruktur lainnya, kembali Badan Pengelola Jalan Nasional (BPJN) XV yang dipimpin DR Triono Junoasmono ST MT menuai kritik pedas.
Seperti dituturkan Jemmy Pangau kepada mejahijau.com, pekerjaan ruas jalan bersumber dari APBN 2018 itu terkesan seperti tidak dikerjakan apa-apa. Sebab kalau dikerjakan, pasti tidak dikeluhkan oleh masyarakat.
“Kalau pekerjaannya bagus, pasti tidak dikeluhkan masyarakat. Tetapi warga Kemah sampai Langsot mempelototi pekerjaan tersebut. Seharusnya Kepala BPJN XV mengawasi serius semua kegiatannya,” tutur Pangau, Selasa (05/02/2019).
Menurut salah satu pimpinan organisasi adat di daerah ini, Jemmy Pangau mengatakan, pihaknya akan memproses pekerjaan yang dikerjakan tak beres ini. Kalau perlu sampai melakukan demo terhadap kinerja Kepala BPJN XV DR Triono Junoasmono.
Lucunya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ichwan dikonfirmasi enggan menjawab panggilan selular. Namun Kepala BPJN XV Triono Junoasmono ST MT dikonfirmasi melalui Kusnaedi selaku Kepala Tata Usaha BPJN XV mengakui kalau pekerjaan dimaksud mengalami sedikit kendala.
“Memang ada kendala sedikit pada pengadaan material. Perusahaan AMP maunya dibeli dalam jumlah besar, sementara kontaktor butuh sesuai keperluan proyeknya saja,” ujar Kusnaedi dikonfirmasi mejahijau.com, Selasa (05/02/2019.
Lanjut dikatakan, proyek tersebut kini masih tahap pemeliharaan pihak kontraktor pelaksana. Sehingga masih ada waktu untuk dilakukan perbaikan-perbaikan seperlunya.(vanny)