MANADO, mejahijau.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akan menyiapkan santunan kepada korban longsor tambang rakyat di Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow.
Hingga kini tercatat sudah 9 orang penambang emas meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih terjebak dalam lubang tambang yang tertutup reruntuhan tanah longsor.
Adapun penyebab musibah mengenaskan terjadi pada Selasa (26/02/2019) lalu, diduga karena tiang penyangga terowongan patah.
“Kami akan memberikan santunan kepada korban meninggal. Tim dari Pemprov Sulut sudah diturunkan ke sana untuk mendata jumlah korban,” kata Olly di Kantor Gubernur, Senin (04/03/2019) sore.
Sehari setelah musibah terjadi, yakni pada Rabu 27 Februari 2019, Gubernur Olly telah menugaskan Kepala BPBD Sulut untuk meninjau lokasi longsor. Kepala BPBD Sulut juga diminta segera berkoordinasi dengan BPBD Bolmong dan BPBD Kotamobagu terkait pendampingan serta dukungan terhadap upaya evakuasi, bantuan logistik, serta peralatan yang dibutuhkan.
Bantuan awal yang telah diserahkan BPBD Sulut terdiri dari makanan, senter, dan kantong jenasah. Adapun koordinasi evakuasi korban dengan tim SAR gabungan terus dilakukan hingga saat ini.
Selain itu, pada tanggal 1 hingga 2 Maret 2019, Olly kembali menugaskan Kepala BPBD Sulut, Kepala Dinas ESDM, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk menuju Desa Bakan.
Mereka diminta memantau lokasi longsor dan melaksanakan rapat teknis bersama Kabasarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, dan Walikota Kotamobagu Tatong Bara untuk membahas evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan longsor.(arya/hps)