JAKARTA, mejahijau.com – Hotel Asana Kawanua yang dikelola Aerowisata Hotels, salah satu bisnis Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Hanya saja, hotel bintang tiga dengan 78 kamar (51 superior, 16 deluxe, 10 suite), tak mampu memberikan sumbang PAD yang signifikan.
Hotel berlokasi di sudut jalan antara Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Raya, Jakarta Pusat ini, menurut penilaian Gubernur Olly Dondokambey, pendapatannya tak sebanding dengan nilai investasi.
Seperti diketahui, investasi Pemprov Sulut senilai Rp 79,9 miliar membangun hotel Asana pada tahun tahun 2017 lalu. Salah satu aset Pemprov Sulut ini dibiayai APBD murni dengan sistem pembiayaan multiyears tiga tahun, dari 2017 hingga 2019.
Kekesalan Gubernur diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Steven RO Kandouw saat mendatangi Badan Penghubung Pemprov Sulut Jakarta, Jumat (08/03/2019) pagi.
”Kerja sama dengan pengelola Hotel Asana tidak maksimal. Karena PAD yang diterima tidak sebanding dengan nilai investasi kita,” curahan kekesalan Wagub Steven Kandouw.
Didampinngi Kepala Badan Penghubung Roy Saroinsong, Wagub Kandouw memantau langsung aktifitas serta rutinitas kerja para ASN/THL.
Steven juga meminta laporan seputar tugas pola kerjasama dengan managemen Hotel Asana Kawanua yang dikelola Aerowisata Hotels yang dianggap gagal menyumbang PAD signifikan.
Artinya pendapatan yang diperoleh dari Hotel Asana Kawanua tak sebanding dengan nilai investasi yang disalurkan Pemprov Sulut.
Wagub Kandouw juga memeriksa pengelolaan asrama-asrama mahasiswa di Kota Bogor, Yogyakarta, Bandung dan Malang. Dia berharap para pengelola menerapkan sistem pelayanan yang terbaik.
Menurut Kepala Badan Penghubung Roy Saroinsong, kedatangan Wagub Steven RO Kandouw terkait profil dan performance kantor yang menjadi Duta Provinsi Sulut di ibukota Jakarta.
“Pak Wagub memeriksa mengenai sinergitas dengan kementerian, lembaga, maupun antar sesama Kantor Badan Penghubung dan perwakilan provinsi lainnya,” pungkas mantan Kabag Humas Pemprov Sulut ini.(vanny/hps)