BITUNG, mejahijau.com – Meski belum ditemukan kasus “Monkeypox” di Kota Bitung, namun Walikota Maximiliaan Jonas Lomban SE,MSi mewarning kepada seluruh masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat akan terhindar dari segala macam jenis penyakit termasuk cacar monyet atau virus monkeypox yang menakutkan itu.
“Khusus untuk cacar monyet ini saya menghimbau kepada masyarakat untuk dapat mengenali gejala dan tanda-tandanya agar dapat segera terdeteksi serta terus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, saya juga memerintahkan kepada jajaran dinas kesehata Kota Bitung untuk aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat memahami gejala dan cara mengantisipasi penyebaran virus ini ” tandas Maximilian J Lomban, Sabtu (18/05/2019).
Hal yang samapun selalu disuarakan Ketua Tim Penggerak PKK Bitung Dra Khouni Lomban-Rawung M.Si di berbagai kesempatan.
Menurut Khouni, pola hidup sehat dan bersih menjadi faktor utama dalam menjaga kesehatan tubuh bukan saja nanti ada kasus ini. Tetapi untuk terhindar dari berbagai penyakit lainnya.
“Ayo kita biasakan hidup sehat dan bersih mulai dari selalu mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol,” kata Khouni.
Lanjut dikatakan, perhatikan juga makanan-makanan yang akan kita konsumsi serta jaga kebersihan dan kesehatan hewan-hewan peliharaan kita.
“Sebab semua itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat. Yuk selalu biasakan hidup bersih dan sehat…!,” ajak istri tercinta Walikota Bitung ini.
Kementerian Kesehatan RI sendiri telah keluarkan instruksi kepada jajaran kesehatan di seluruh Indonesia agar mengantisipasi masuknya cacar monyet.
Patut dilakukan penjagaan diberbagai tempat antaranya, bandara dan pelabuhan. Hal ini juga telah diantisipasi jajaran kantor kesehatan pelabuhan Bitung serta Dinas Kesehatan kota Bitung.
Lalu apa itu cacar monyet ?
Cacar monyet didefinisikan sebagai penyaki akibat virus yang ditularkan ke manusia melalui binatang, seperti monyet, tikus gambia, dan tupai.
Penularan pada manusia dapat terjadi melalui kontak darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.
Dan media lainnya mengkonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi cacar monyet. Negara kerap ditemukan penyakit cacar monyet secara global, yaitu di Afrika Tengah dan Barat seperti di Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leone, Gabon, dan Sudan Selatan.
Lalu bagaimana gejalanya?
Masa inkubasi atau interval dari infeksi sampai timbulnya gejala penyakit cacar monyet biasanya memakan waktu 6 hingga 16 hari.
Tetapi juga dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. Dan gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang.
Bagaimana pengobatannya?
Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari.
Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan tergantung pada tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi.
Kasus kematian bervariasi tetapi kurang dari 10 persen kasus yang dilaporkan. Penderita penyakit ini sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.
Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi virus monkeypox.
Pengobatan simptomatik (pengobatan untuk meredakan gejala dari penyakit) dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul.(herry dumais)