MANADO, mejahijau.com – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey benar-benar gigih mendorong pembangunan pariwisata. Salah satunya Gubernur Olly Dondokambey, yakni mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang.
Potensi Pariwisata Likupang, disampaikan langsung Olly Dondokambey kepada Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Manado, baru-baru ini.
Sontak penyampaikan langsung Gubernur Olly langsung mendapat respon positif dari Presiden Joko Widodo untuk untuk menjadikan KEK Pariwisata Likupang berkelas internasional.
Optimisme itu disampaikan Gubernur Olly seusai memenuhi undangan Presiden Jokowi pada rapat terbatas terkait pengembangan destinasi pariwisata prioritas.
“KEK Pariwisata ini jika didorong pemerintah pusat, pasti akan mampu mendatangkan turis sebanyak satu juta per tahun,” ungkap Olly saat itu.
Semua upaya Gubernur Olly Dondokambey terbilang membuahkan hasil maksimal. Kini, KEK Pariwisata Likupang selain telah disetujui Dewan Nasional KEK sebagai KEK Pariwisata Kamis, 15 Agustus 2019.
Sontak saja KEK Likupang segera disulap sejumlah infrastruktur pelabuhan untuk mendorong pariwisata Sulawesi Utara.
Terkait itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah bakal menganggarkan Rp 100 miliar untuk pembenahan infrastruktur pelabuhan di kawasan Likupang.
“Likupang sudah ada pelabuhan yang menghubungkan beberapa lokasi wisata. Dan kami akan melakukan renovasi kurang lebih Rp 100 miliar,” ujar Menhub Sumadi usai rapat koordinasi di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.
Menurut Menhub, potensi investasi di wilayah tersebut besar. Meninjang Pariwisata Likupang sebenarnya sudah ada infrastruktur yang memadai, antaranya bandara. Lintasan bandara juga rencana diperpanjang hingga 2.800 meter untuk penerbangan internasional.
Hal serupa diungkapkan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. Menurut Sofyan, pemerintah mendukung pengembangan infrastruktur seperti jalan dan bandara. Sofyan mengatakan, untuk penyediaan lahan dan pembangunan infrastruktur, saat ini tidak ada kendala.
“Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak ada masalah,” katanya.
Rencana pembentukan KEK Likupang, mendapat respon positif dari Paquita Widjaya, Project Development Head PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD). Pihak manajemen telah melengkapi seluruh dokumen persyaratan untuk mengembangkan bisnis di kawasan tersebut.
PT MPRD juga telah menguasai lahan berstatus SHGB seluas 155 hektare dan SHM seluas 42,4 hektare di kawasan itu. Perusahaan telah menyatakan komitmen investasi senilai Rp 2,1 triliun untuk mengembangkan KEK Pariwisata Likupang.
Pun investasi pelaku usaha lain ditargetkan mencapai Rp 5 triliunan. Sesuai konsepnya, KEK Pariwisata Likupang akan dikembangkan resort, akomodasi, fasilitas hiburan, dan MICE.
Di luar area KEK, akan dikembangkan pula Wallace Conservation Center dan Yacht Marina. Seiring investasi terebut, jumlah tenaga kerja terserap diperkirakan mencapai 65.300 orang.
Dari perhitungan sementara, pengembangan KEK Pariwisata Likupang, diprediksi mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara sebesar 162 ribu orang pada 2025.
Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 16% dari target yang ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Utara, yaitu 1 juta wisatawan mancanegara pada 2025.
Selain itu, KEK Pariwisata Likupang diprediksi mampu memberikan kontribusi devisa sebesar Rp 22,5 triliun pada tahun 2030.
Menurut rencana, KEK Pariwisata Likupang akan dikembangkan dalam tiga tahap. Pembangunan tahap I akan dibangun seluas 92,89 hektare dalam kurun waktu tiga tahun (2020-2023).
Target investor yang akan masuk pada tiga tahun pertama adalah Maestro & Partners melalui pembangunan luxury resort senilai Rp 357 miliar, Sejuta Rasa Carpedia akan membangun beach club senilai Rp 307 miliar.
Lalu, Dune World akan membangun luxury dive resort senilai Rp 50 miliar, dan Artha Prakarana akan membangun nomadic resort senilai Rp 36 miliar.(*vanny)