JAKARTA, mejahijau.com – Pemerintah mengucurkan Rp3 triliun untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah titik api di Pulau Sumatera dan Kalimatan.
Hal itu diungkapkan Plh Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Nasional (BNPB) Agus Wibowo kepada wartawan, Selasa 17 September 2019.
“Dana sudah dikucurkan Rp3 triliun dari pemerintah dan siap dialokasikan ke lokasi Karhutla,” ujar Wibowo.
Dana tersebut peruntukannya pada kebutuhan Satgas penanganan Karhutla, dan juga alat-alat untuk memadamkan kobaran api berupa water bombing, dan alat berat lainnya.
Dia menjelaskan, sejauh ini kendala penanganan Karhutla di Riau dan Kalimantan dikarenakan tidak adanya hujan sehingga penanganan kurang maksimal.
Karena ini kebakaran yang terjadi sudah meluas sehingga pakai alat apapun juga akan sangat sulit.
“Hanya hujan yang mampu mendinginkan kobaran api,” jelasnya.
Soal pembakaran hutan dan lahan, Presiden Joko Widodo menegaskan, butuh tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran hutan.
Sementara Kapolri Tito Karnavian mengancam bakal mencopot Kapolda yang tak mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Untuk mengatasi Karhutla, setidaknya Presiden Jokowi mengeluarkan tiga instruksi.
Pertama, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diminta memperluas cakupan hujan buatan serta menambah pasukan dan petugas pemadaman.
Kedua, Jokowi meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku pembakaran hutan mulai dari korporasi hingga individu.
Ketiga, Jokowi meminta dilakukan pencegahan agar titik api yang sudah diketahui tidak membesar dan meluas.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi melalui akun twitternnya tertanggal Selasa 17 September 2019.(*arya)
