BITUNG, mejahijau.com – Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya secara resmi membuka pergelaran Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) tahun 2019 di lapangan Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Kelurahan Aertembaga, Senin, 07 Oktober 2019.
Tampak mendampingi Menpar RI, Walikota Bitung Maximiliaan J Lomban, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara diwakili Assisten I Pemprov Sulut Edison Humiang, dan disaksikan Wakil Walikota Bitung Maurits Mantiri, Ketua TP-PKK Kota Bitung Dra Khouni Lomban-Rawung, Wakil Ketua TP-PKK Kota Bitung Rita Mantiri-Tangkudung.
Sambutan Menpar RI Arief Yahya mengatakan, pembukaan rangkaian kegiatan FPSL saat ini telah menjadi trending topik nasional melalui media sosial.
Ia menyampaiakan selamat kepada pemerintah dan seluruh masyarakat kota Bitung karena FPSL empat kali berturut-turut masuk dalam Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia.
“Sangat jarang ada iven yang berhasil masuk dalam CoE berturut-turut apalagi empat kali, dan Festival Pesona Selat Lembeh berhasil melakukan itu,” ungkap Yahya.
Dijelaskan pula untuk masuk CoE Wonderful tahun 2020 tidaklah mudah karena harus memenuhi standart 3C, yakni Creative, Costum Design, Commercial Value.
Creative dinilai dari kreativitas penampilan yang atraktif dari penampilan musik, dan Costum Design yang beragam, serta Commercial Value dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegra yang berkunjung selama kegiatan bergulir, serta Comitment yang harus dipertahankan dari tahun ke tahun.
“Setelah dilakukan penilaian oleh tim dari Kementerian Pariwisata RI, akhirnya ditetapkan FPSL kembali masuk pada Calendar of Events tahun 2020. Sekali lagi selamat kepada Kota Bitung,” ujar Menpar RI Arief Yahya.
Meresponi hal tersebut, Walikota Bitung Maximiliaan J Lomban berterima kasih kepada Menteri Pariwisata RI bersama jajaran yang masih mempercayakan FPSL untuk masuk dalam CoE Wonderful tahun 2020.
Walikota Lomban mengatakan, kepercayaan pemerintah pusat melalui Kemenpar RI akan menjadi motivasi tersendiri bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat kota Bitung supaya kedepan mengembangkan pariwisata menjadi lebih baik lagi.
“Empat tahun lalu hanya sekitar tiga puluhan ribu wisatawan yang berkunjung ke kota Bitung. Setelah pengembangan di sektor pariwisata, data terakhir kunjungan wisatawan berkembang pesat mencampai tiga ratusan ribu pengunjung di akhir tahun 2018,” papar Lomban.
Pencapaian tersebut, Walikota Lomban berasumsi wisatawan yang datang ke Kota Bitung baik mancanegara maupun wisatawan lokal dapat mencampai lima ratusan ribu pada tahun 2019 ini.
Kehadiran mereka diharapkan mendongkrak perputaran ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Data terakhir untuk awal semester tahun 2019, presentase pertumbuhan ekonomi mencampai 6,7% dimana sektor pariwisata berperan sangat dominan.
Lomban berharap kedepan Pemerintah kota Bitung akan terus berupaya menjadikan pariwisata terdepan dalam pengembangan ekonomi.
Hal ini setelah ditetapkannya Bitung, Manado dan Minut menjadi Bali ke-2 di Indonesia oleh pemerintah pusat sesuai penegasan Presiden RI Joko Widodo pada kunjungan Juli lalu.(herry dumais)