Tondano, mejahijau.com – Syarat Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang berlaku secara nasional, yakni kesiapan sekolah sebagai penyelenggara dengan fasilitas komputer.
Namun hingga tahapan persiapan seperti simulasi UNBK yang sedang dilaksanakan, ternyata masih ada sekolah yang meminjam komputer ataupun laptop dari pihak lain.
Hal itu diakui Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 Langowan Shirly S Keintjem, STh bahwa para siswa calon peserta ujian yang mengikuti simulasi UNBK terkendala fasilitas.
“Untuk pelaksanaan Rabu (13 November 2019) kemarin, sesi pertama jaringan kurang bagus, jadi ada sedikit hambatan. Tetapi kemudian sesudah itu boleh jalan karena kembali jaringan boleh normal. Dan masuk di sesi kedua hambatannya aliran lampu listrik mati mendadak,” kata Keintjem.
Kondisi itu, kata dia, meneybabkan pihaknya kelabakan apalagi sekolahnya tak ada mesin genset.
Lanjut dia, kendala yang berikutnya adalah keterbatasan jumlah computer milik sekolah.
“Yang ada pada kita baru ada 16 unit komputer PC ditambah dengan laptop yang dipinjam baik dari siswa maupun guru sekolah. Dan untuk pelaksanaan UNBK nanti, Dikda Sulut dapat melakukan pengadaan computer,” ujar Keintjem.
Menurutnya, SMA Negeri 2 Langowan sangat mengharapkan dibantu fasilitas yang kurang. Kedepan sekolah juga berharap boleh memiliki laboratorium komputer sendiri,” pungkas Kepsek SMA Negerei 2 Langowan.
Sementara itu hingga hari Kamis, 14 November 2019, pelaksanaan simulasi UNBK di SMA Negeri 2 Langowan sama seperti hari pertama diikuti 82 siswa.(herdy mendur)