Manado, mejahijau.com – Paket calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Steven OE Kandouw semakin lengket saja.
Jagoan petahana PDIP Sulut ini, justru semakin solid di tengah upaya pihak lain untuk memisahkan keduanya.
“Biar bagaimana pun, paket ODSK (Olly Dondokambey – Steven OE Kandouw), itu sudah final. Dan PDIP sebagai owner-nya, tidak berani memasang calon lain selain pak Olly-Steven,” ungkap Ruben Saerang kepada redaksi mejahijau.com, Kamis, 30 Januari 2020.
Politisi gaek pecinta seni politik yang dilakoni Olly Dondokambey ini mengatakan, kepemimpinan ODSK hamper lima tahun terakhir nyata dengan hasil-hasilnya.
Lanjut dikatakan, ODSK tidak seperti pemimpin lain yang menonjol mulut besar-nya tetapi hasil kerjanya tidak sesuai kenyataan.
“Tetapi ini memang sesuai kenyataan di lapangan. Dan masyarakat dapat melihat langsung dan juga turut merasakan manfaat dari pembangunan yang dilaksanakan ODSK,” kilah Ruben sembari mencontoh sejumlah terobosan brilian ODSK.
Kecuali itu, sinerjitas dengan pemerintah pusat yang terbangun sejak Sulut di bawah kendali pemerintahan ODSK, manfaatnya luar biasa dirasakan.
“Manfaatnya sangat hebat, dan itu sesuai dengan ungkapan Sulut Hebat karena memang hebat,” cetus Ruben sembari mengacungkan jempolnya.
Oleh karenanya, masih menurut Ruben, jangan heran lagi kalau masyarakat masih mengidamkan ODSK memimpin Sulawesi Utara untuk periode yang kedua.
“ODSK final dan tidak terbendung lagi. Tinggal menunggu mekanisme partai saja,” katanyam bahwa April tahun 2019 lalu, pihaknya sudah deklarasi “ODSK Sekali Lagi” di Hotel Peninsula, Manado.
Deklarasi “ODSK Sekali Lagi”, kata Ruben, saat itu dihadiri tokoh-tokoh masyarakat berpengaruh dari berbagai daerah, mulai dari Minahasa, Bitung, Bolmong Raya, Nusa Utara, dan Manado lokasi deklarasi.
“Semua elemen rakyat menyatukan persepsi dan mengambil sikap ODSK dua periode!,” tutur sosok yang terbilang lekat dengan kebijakan-kebijakan politik ODSK ini.
Dari informasi yang dipetik redaksi mejahijau.com, sederet upaya untuk memberangus pasangan Olly Dondokambey dengan Steven OE Kandouw.
Menariknya penggembosan paket ODSK bertujuan menceraiberaikan bukan semata upaya dari luar, melainkan trik politik dari dalam lingkaran internal partai berlogo Banteng Moncong-Putih.
“Memang ada kekuatan dari dalam yang berusaha menggembosi perceraian ODSK. Pihak-pihak dimaksud dengan pola lama, dan mereka menginginkan ODSK tidak lagi dipasangkan pada Pilkada 2020 ini,” ungkap sumber di lingkaran PDIP yang meminta indentitasnya tak dipublish.
Seliweran isu tersebut dimantapkan dengan tanggapan Olly Dondokambey, bahwa PDIP tetap mengusung paket ODSK di Pilkada Sulut tahun ini.
“Masih tetap ODSK pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulut,” cetus Olly kepada wartawan, pekan lalu.
Ditegaskan Olly, tidak perlu ragu lagi dirinya sendirilah yang akan mengurus paket ODSK.
“Saya yang akan mengurusnya!,” singkatnya sembari menunjuk dirinya dalam kapasitas sebagai Bendahara Umum (Bendum) DPP PDIP dan juga Ketua DPD PDIP Sulut.(arya/vanny)