MANADO, mejahijau.com – Tiga dari tujuh samurai yang melakukan penculik terhadap Julius Sasambe, berhasil ditangkap Gabungan Tim Buser Polsek Bunaken dan Polresta Manado, Senin, 30 Maret 2020.
“Untuk sementara baru tiga TSK yang berhasil ditangkap. Yang lainnya masih dalam pengejaran,” ungkap Kapolsek Bunaken IPTU Effendi Maaruf saat dikonfirmasi mejahijau.com, Senin malam, 30 Maret 2020.
Para Tersangka penculikan disertai kekerasan itu, kata IPTU Maaruf, kini meringkuk dalam sel tahanan Polsek Bunaken di Kelurahan Molas.
“Yang lainnya masih dalam pengejaran. Sebaiknya menyerahkan diri secara baik-baik, supaya tidak rumit dan tidak lebih memberatkan,” cetus Kapolsek Bunaken sembari mengimbau pihak keluarga dapat membantu tugas-tugas aparat kepolisian.
Seperti diketahui, tujuh orang lengkap dengan pedang seukuran hampir dua meter, Minggu Pagi, sekira pukul 05.00 Wita, menculik lelaki Julius Sasambe dari dalam rumahnya di Kelurahan Bailang, Lingkungan 2.
Aksi para ‘jagoan’ lengkap dengan pedang digenggaman masing-masing, dilakukan dihadapan orangtua dan keluarga korban. Mereka tak dapat berbuat apa-apa untuk menghalangi. Resiko menghalangi, tujuh pemuda mengenakan masker siap menebas dengan pedang ala samurai.
“Iyaaa anak saya diculik tujuh orang pakai masker dari dalam rumah. Kami tidak bisa menghalanginya, karena dorang siap dengan pedang panjang (samurai) di tangan masing-masing,” ungkap Lua Sasambe, ayah dari Julius kepada mejahijau.com, Minggu, 29 Maret 2020.
Menurutnya, selain tujuh orang yang membawa anaknya, di mobil sudah menunggu tiga orang. Di dalam mobil kepala Julius ditutup pakai kain sarung, dan menggiring korban hingga ke terminal Liwas Kairagi, Manado.
Sekucur badan Julius terlihat dirajam dengan senjata tajam dan benda-benda tumpul. Tulang hidungnya retak, dan bagian wajah memar-memar. Di bagian belakang korban tampak luka-luka bekas sayatan benda tajam pisau.
Setelah puas menganiaya dengan berbagai cara, korban dilepas telanjang hanya mengenakan celana kolor. Sebelum dilepas Julius diancam, rumahnya akan dibakar dan keluarganya akan menerima akibat kalau melapor ke kepolisian.
Dalam kondisi memprihatinkan di terminal Liwas yang sunyi lengang itu, ia ditolong seorang ojek online yang rela membawanya kembali sampai ke rumahnya di Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken.(ferry lesar/vanny)