MANADO, mejahijau.com – Gubernur Olly Dondokambey diminta sebaiknya memperjuangkan dibangunnya laboratorium pemeriksaan spesimen virus corona (Covid-19) di Sulawesi Utara (Sulut).
Perlunya laboratorium di daerah ini untuk meningkatkan daya penanggulangan pandemi virus corona yang sudah ditetapkan sebagai bencana nasional.
“Saya pikir sudah seharusnya Sulut memiliki laboratorium sendiri mengingat dari kasus pasien positif corona yang terjadi di daerah kita,” ungkap Jerry Massie, Direktur Eksekutif P3S (Political and Public Policy Studies), kepada mejahijau.com, Minggu, 19 April 2020.
Pasalnya untuk mengetahui seseorang positif corona atau tidak membutuhkan beberapa hari karena specimen virus corona harus dikirim dan diperiksa di laboratorium Makasar.
Jerry Massie mencontoh, pasien kontaminasi asal Kota Tomohon yang sudah meninggal lebih dulu. Setelah beberapa hari kemudian, hasil laboratorium yang menyatakan dia positif corona baru keluar.
Kasus lain, pasien ke 19 wanita usia 71 tahun asal Manado. Pasien status PDP ini meninggal 07 April 2020, namun hasil swab dari Lab Makassar yang menyatakan pasien positif corona baru muncul tanggal 18 April 2020.
“Nanti sebelas (11) hari setelah meninggal, hasil lab baru muncul. Ini tidak lucu, karena menyangkut hal prinsip bidang kesehatan daerah kita,” tandas Direktur Eksekutif P3S Jerry Massie.
Lanjut dia, apalagi Sulawesi Utara adalah daerah kepulauan. Untuk mengetahui specimen virus dari Sangie, Sitaro, Talaud harus diantarpulaukan baru bisa sampai di Manado.
Kemudian setelah tiba di Manado, diregistrasi baru bisa dikirim ke Makasar. Sialnya lagi untuk mengetahui hasil Lab Makasar membutuhkan beberapa hari lagi.
Oleh karena itu, P3S menyarankan Gubernur Olly Dondokambey melobi pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes supaya Sulut punya lab sendiri.
”Menurut saya mudah bagi Pak Olly, beliau punya power selabagi orang dekat dengan kekuasan negara, apalagi Bendahara DPP PDIP, partai penguasa,” katanya.
Selain itu, Sulut juga butuh penambahan ventilator. Alat kesehatan ini informasinya hanya 20-an unit. Setidaknya harus ditambah sampai 50 unit atau lebih.
Pihaknya yakin Gubernur Olly mampu memperjuangkan daerah yang dipimpinnya memiliki laboratorium pemeriksaan spesimen virus corona sendiri.
“Sebaiknya diperjuangkan untuk mempunyai laboratorium sendiri,” pungkas Massie.
Sekadar diketahui, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 182 tahun 2020, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah tujuan pemeriksaan specimen virus corona melingkupi wilayah kerja provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.(ferry lesar/arya/vanny)