TONDANO, mejahijau.com – Musim hujan yang terjadi hampir setiap hari di wilayah Langowan dan sekitarnya, berpotensi terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan lainnya.
Apalagi wilayah Langowan bagian selatan yang berbukit-bukitan, lembah yang sering terjadi longsor saat hujan.
Kondisi ini diharapkan menjadi tanda awas dan waspada bagi warga yang tinggal dan bermukim di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Camat Langowan Selatan, Donald Lumingkewas, Selasa, 26 Mei 2020, di ruang kerjanya mengatakan, memang situasi sekarang dengan kondisi cuaca ekstrim khususnya di Langowan Selatan yang masuk kategori daerah rawan longsor kiranya warga selalu waspada.
“Kepada masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dan berkoordinasi kepada Hukum Tua selaku pemerintah desa untuk melihat situasi dan kondisi yang ada di wilayah desa,” ucap Donald.
Dia mengajak para hukum tua untuk tetap sigap jangan “tidur” dan terus memantau situasi di desa sambil berharap tidak terjadi bencana alam seperti tanah longsor dan banjir.
Lanjut Lumingkewas, warga yang bermukim di daerah kemiringan tanah yang terjal untuk selalu waspada dan segera menghindar saat hujan deras.
“Kita semua berharap dan berdoa agar dijauhkan dari bencana alam termasuk bencana non alam yang masih terjadi saat ini covid-19 semoga segera berlalu,” pungkas mantan pejabat pemerintah kabupaten Minahasa Tenggara ini.
Senada dikatakan Hukum Tua Atep Satu Sem J Lamayga, di musim penghujan seperti saat ini masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan untuk menghindar bencana yang bisa saja datang tak disangka-sangka.
“Saat musim hujan seperti saat ini untuk waspada dan sebisa mungkin meninggalkan rumah agar terhindar dari bencana longsor yang hampir tiap tahun terjadi,”ucap Hukum Tua Atep Satu.
Sementara pantauan wartawan siang hari, terjadi hujan cukup lebat di Langowan Selatan yang berakibat beberapa ruas jalan tergenang air setinggi lutut orang dewasa.(herdy mendur)
