TOMOHON, mejahijau.com – Proyek pembangunan kawasan Stadion yang dikelola Dinas PUPR Pemkot Tomohon, telah menghabiskan anggaran senilai 20 miliar rupiah dari APBD Tomohon.
Tetapi entah kenapa, setelah dikerjakan dua tahun berturut-turut, stadion yang diharapkan masyarakat berjuluk ‘Kota Bunga’ tak kunjung selesai dikerjakan.
Data yang berhasil dihimpun redaksi mejahijau.com, proyek pembangunan kawasan stadion mulai dikerjakan tahun 2018 silam.
Proyek memang melalui proses tender. Dan sebagai pemenang, yakni PT Cahaya Abadi Lestari dengan nilai kontrak Rp 9,9 miliar. Lucunya, hingga akhir tahun 2018, pekerjaan proyek tidak selesai dikerjakan kontraktor pelaksana.
Berikutnya tahun 2019, pembangunan kawasan stadion kembali digelontorkan untuk kedua kalinya senilai Rp 9,9 miliar. Lebih riskan lagi proyek dikelola oleh kontraktor yang sama, yakni PT Dayana Abadi Lestari.
Pantauan wartawan media ini di lokasi proyek hingga awal Januari 2020, kontraktor belum juga dapat menyelesaikan kewajibannya.
Hasil pantauan wartawan media ini, tiang pancang penonggak tribun stadion belum sepenuhnya dilakukan pengecoran. Begitu juga lintasan stadion yang seharusnya dijadikan jalur atlit, sama sekali belum dikerjakan.
Satu lagi penataan baik di dalam stadion maupun dipinggiran lintasan atletik sama sekali belum tertata.
Hasil investigasi, kuat dugaan anggaran pembangunan stadion telah dicairkan sepenuhnya kepada kontraktor dengan tanpa dikenai sanksi berupa denda keterlambatan pekerjaan.
Lebih menarik lagi, Walikota Tomohon Jimmy Feidy Eman kembali gelontorkan Rp 7,2 miliar untuk pada APBD 2020 ini guna melanjutkan pengerjaan stadion Tomohon.
Proses tender untuk ketiga kalinya juga berlangsung mulus. Jika dua tahun anggaran sebelumnya menguras hampir Rp 20 miliar dimenangkan PT Dayana Abadi Lestari, maka tender kali ini dimenangkan PT Dayana Cipta beralamat Kota Manado.
Tidak kelar-kelarnya stadion Kota Tomohon, sontak mengundang tanda tanya. Ada apa di balik proyek yang getol diusung Walikota Jimmy Feidy Eman?
Lalu seberapa kuat tanggungjawab Kepala Dinas PUPR Pemkot Tomohon Joice Taroreh selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Warga yang jalan sehat pagi, ketika dikonfirmasi membenarkan proyek tersebut hingga kini belum bisa dimanfaatkan.
“Belum bisa dimanfaatkan, soalnya belum selesai dikerjakan,” tuturnya yang kerap jalan sehat di kawasan stadion Parasamya di Kelurahan Walian, Tomohon.
Sementara Kadis PUPR Pemkot Tomohon Joice Taroreh berulang kali dikonfirmasi wartawan media ini sering tak berada di tempat.
Begitu pula sejumlah pejabat, mulai dari Sekretaris Dinas, Kabid maupun pihak terkait sulit ditemui wartwan media ini.
“Ibu Kadis bersama Kabid sering tugas luar makanya mereka susah ditemui apalagi belum ada janji untuk bertemu,” tutur petugas Satpol-PP di Kantor PUPR Pemkot Tomohon, beberapa waktu lalu.(ferry lesar/vanny)