TONDANO, mejahijau.com – Warga Desa Kombi, Tulap, dan Kayubesi di Kecamatan Kombi dirudung rasa kecewa. Mengapa tidak, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2019 yang bakal diterima dari Dinas Perkim Pemprov Sulut, tiba-tiba saja batal tanpa pemberitahuan kepada warga.
Sebagaimana dinyatakan salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Kombi yang namanya enggan dipublish, tahun 2019 ada beberapa staf Dinas Perkim Minahasa sudah melakukan pendataan.
Mereka turun ke desa-desa sekaligus mengumpulkan persyaratan bagi warga yang bakal menerima bantuan BSPS.
“Mereka bertemu langsung dengan kepala desa melakukan koordinasi dan mendata jumlah penerima bantuan. Dan mereka mengumpulkan syarat administrasi berupa KTP dan KK, bahkan nomor ponsel warga calon penerima bantuan diambil,” ungkap sumber baru-baru ini.
Lanjut dikatakan, setelah itu warga diimbau menunggu sebab sebelum akhir tahun 2019 bantuan akan segera direalisasikan.
“Setelah ditunggu hingga memasuki awal tahun 2020, program BSPS yang sudah dijanjikan tak kunjung tiba. Sudah barang tentunya warga masyarakat kecewa,” tutut sumber lagi.
Seharusnya, kata dia, jika pembatalan itu merupakan wewenang dari dinas terkait dan warga tak bisa memaksakan kehendak, tetapi apa salahnya ada pemberitahuan pembatalan kepada warga.
“Warga sudah berharap tapi ternyata batal tanpa pemberitahuan. Makanya siapa yang tidak kecewa,” katanya menggerutu.
Informasi yang diperoleh wartawan media ini, memang benar ada staf dari Dinas Perkim Pemkab Minahasa yang melakukan pendataan ke desa-desa. Hanya saja, pendataan tersebut hanya membantu Dinas Perkim Pemprov Sulut untuk mendata warga penerima.
Selanjutnya sebagai pengambil kebijakan jadi atau tidak bantuan disalurkan, itu tanggungjawab Dinas Perkim Pemprov Sulut.
Informasi yang berhasil dirangkum, BSPS untuk tiga desa di Kecamatan Kombi, masing-masing akan menerima 10 unit untuk keluarga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan.
Sayangnya upaya konfirmasi ke Satker Program BSPS Dinas Perkim Sulut maupun Kadis Perkim Sulut Steve Kepel tak membuahkan hasil.
“Mereka memang susah ditemui, apalagi karena libur lantaran marak penularan covid- 19,” kata Satpam yang lagi bertugas di pintu masuk kantor Dinas Perkim Pemprov Sulut di seputaran Tikala, Kota Manado.(ferry lesar)