AMURANG, mejahijau.com – Antusias pemerintah, BPD, masyarakat, serta tokoh-tokoh agama dalam menunjang program Perintah Desa Pakuweru, patut dicontohi desa-desa lainnya.
Kekompakan terlihat pada beberapa kegiatan. Semisal keluhan warga sejak sekian lama kesulitan mendapatkan air bersih. Menyikapinya, pemerintah Desa Pakuweru yang dipimpin Johann Egeten Spd menyikapi dengan memprioritas pembangunan sumber-sumber air bersih di desa tersebut.
Bulan Februari 2020 lalu, pejabat hukum tua Johann Egeten S.pd bekerja sama dengan BPD mengambil kebijakan membebaskan lahan di lokasi sumber air bersih di wilayah Pakuure Tinanian seluas 1472 m2.
Pun dana pembebasan lahan diperoleh dari hasil swadaya sumbangan masyarakat desa serta donatur dari luar Desa Pakuweru.
Selanjutnya pada bulan yang sama sampai awal Maret, pejabat hukum tua melakukan terobosan peningkatan volume air dengan penggantian volume pipa air bersih yang awalnya berukuran 3 inci diganti dengan pipa 4 inci.
Kali ini sumber anggaran diambil dari dana desa 2019 serta swadaya masyarakat pada pekerjaan pemasangan pipa. Dan pada tahun ini (2020), pemerintah desa terus berupaya untuk memperbaiki sarana air bersih dengan program yang sedang berjalan, yaitu kegiatan fisik pembuatan bak penampung air bersih ukuran 6 meter X 6 meter, tinggi 3 meter yang totalnya 108 m3 dengan daya tampung air 108.000 liter.
Setelahnya kembali dialokasikan pengadaan pipa jaringan distribusi air dengan menggunakan dana desa. Dan lahan sebagai lokasi pembangunan bak air bersih, merupakan hibah dari Adrie Egeten, warga Desa Pakuweru yang harganya sekira Rp 25 juta.(ir/ferry lesar