RATAHAN, mejahijau.com – Berbagai macam problem dialami masyarakat di wilayah Kecamatan Touluaan Selatan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Selain infrastruktur jalan yang rusak berantakan, warga juga tak bisa berkomunikasi serta didera kesulitan air bersih.
Hukum Tua Desa Ranoako Kecamatan Touluaan Selatan, Meidy Tangel saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Menurut Tangel, rata- rata warga yang berada di 10 Desa Kecamatan Touluaan Selatan tak dapat berkomunikasi dengan warga luar desa mengingat jaringan telekomunikasi terputus.
“Kendala di sini jaringan. Kalaupun ada, itu hanya di tempat-tempat tertentu, makanya banyak warga kesulitan berkomunikasi,” ungkap Tangel di kediamannya.
Lanjut dikatakan, para Hukumtua di 10 desa Kecamatan Touluaan Selatan bersama Pemkab Mitra sudah pernah mengusulkan kepada perusahaan telekomunikasi swasta agar dibangun tower. Akan tapi entah kenapa hingga kini belum ada respon dari perusahaan swasta.
“Kalau ada agenda bersama Pemkab Mitra maupun pertemuan lain dengan Dinas PMD di Ratahan itu pun komunikasi selalu terlambat,” katanya.
Problem lain muncul, dimana 4 warga Desa Kalait, Kalait Satu, Kalait Dua dan Desa Kalait Tiga, warga tidak bisa menikmati air bersih.
Hal itu diungkapkan dari pengakuan Demsi, warga desa setempat.
“Sedangkan untuk mandi maupun mencuci, warga menghemat air yang diperoleh dari mata air kecil di sekitaran desa,” ungkap Demsi.
Anehnya, kata Demsi, di desa mereka pernah masuk proyek Pansimas dengan anggaran yang cukup besar, tetapi hingga kini setetes air pun tak pernah mengalir.
“Kondisi ini membuat warga menderita, namun hanya bisa pasrah dan tetap menjalani hidup seperti biasa,” katanya.
Meski demikian, lanjut dia, besar harapan masyarakat meminta semua warga tetap fokus menjalani profesi mencari nafkah seraya berharap uluran tangan dari Bupati James Sumendap SH.(marlein/ferry)