TONDANO, mejahijau.com – Seorang warga Desa Taraitak kecamatan Langowan Utara, Minahasa, terbilang naaz. Ia terdaftar sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga, tetapi mendadak meninggal dunia tepat pada hari penyaluran BLT yang disalurkan PT Bank SulutGo.
Varianda Emor Kepala Desa (Hukum Tua) Desa Taraitak saat penyaluran BLT di balai desa Taraitak, Rabu, 08 Juli 2020, mengakui kejadian tak disangka-sangka itu.
“Benar, ada seorang warga penerima BLT yang meninggal tadi pagi. Kejadian justru pada hari penyaluran BLT. Dan korban sementara dilaksanakan ibadah pemakaman,” ungkap Emor.
Lanjut dikatakan, meski penerima manfaat BLT telah meninggal dunia namun tetap hak bersangkutan akan diberikan kepada ahli waris dalam hal ini istri almarhum.
Bahkan tahap selanjutnya dengan nominal tiga ratus ribu rupiah, itu masih akan diterima oleh keluarga penerima manfaat.
Sementara di Desa Walantakan dan Desa Toraget di kecamatan Langowan Utara, penyaluran BLT tahap tiga juga sementara dilaksanakan.
Kepala Desa (Hukum Tua) Desa Walantakan Nike Sembel berharap keluarga penerima memanfaatkan dengan baik bantuan pemerintah yang disalurkan dalam bentuk uang tunai.
“Gunakan dengan baik bantuan tunai jangan dipakai untuk sabung ayam, judi dan lainnya. Perangkat desa terus memantau dan jika disalahgunakan akan langsung dicoret dari daftar penerima BLT,” kata Sembel.
Dan di Desa Toraget, Kepala Desa Sandra Sepang mengatakan, ada 97 KPM hingga tahap ketiga yang akan menerima bantuan. Diharakpan uang BLT dan BST digunakan dengan baik.(herdy mendur)