TOMOHON, mejahijau.com – Ketua Bidang Sergap Kasus Badan Investigasi dan Pengawasan Aset Negara Provinsi Sulut, Thommy Pangemanan menilai, kepemimpinan Walikota Tomohon Jimmy F Eman selama dua periode gagal termasuk mengatasi persoalan krisis air bersih yang menghimpit rakyat.
“Ya.., memang saya nilai Pak Eman gagal sebagai seorang pemimpin di Kota Tomohon, dan itu terjadi selama dua periode kepemimpinan. Bayangkan saja, salah satu kebutuhan hidup masyarakat, yakni air bersih hingga saat ini belum teratasi dengan baik,” tegas Pangemanan kepada mejahijau.com, Sabtu, 24 Oktober 2020.
“Banyak pekerjaan air bersih terbengkalai. Contohnya proyek jaringan air bersih banderol miliaran rupiah di Kelurahan Kayawu – Tomohon Utara yang dibangun tahun 2018 sampai saat ini tidak berfungsi,” ungkap Om Thommy, sapaan akrabnya.
Menurut dia, kasus proyek tersebut sudah dilaporkan ke Kejati Sulut tanggal 16 Agustus 2020 lalu. Dan pada tanggal 21 Agustus 2020 pihak Kejati Sulut mengeluarkan surat resmi ke Kejari Kota Tomohon untuk ditindaklanjuti.
“Yang pasti permasalahan ini sudah kami laporkan ke Kejati Sulut, tinggal menunggu tindak lanjut dari Kejari Kota Tomohon untuk memproses hukum,” kata Pangemanan.
Lanjut dijelaskan, pembangunan jaringan air bersih sudah sangat mendesak di sebagian besar kelurahan. Silahkan telusuri dan investigasi, semua mengeluh soal air bersih.
“Proyek jaringan air bersih, seharusnya ada azas manfaat untuk masyarakat, tetapi ternyata tidak. Jangan hanya mengeluarkan anggaran proyek pemasangan instalasi miliaran rupiah, namun tidak berfungsi, itukan mubasir namanya, cetusnya.
Sebelumnya Badan Investigasi dan Pengawasan Aset Negara Provinsi Sulut telah melakukan survey lapangan dan mengkonfirmasi dengan pihak PDAM Kota Tomohon.
Setelah itu pihaknya melakukan croscek ke instansi teknis, yakni Kepada Dinas PUPR namun mendapatkan informasi sulit diperoleh.(jopa)