TOMOHON, mejahijau.com – Ini sudah sangat keterlaluan. Di era jaman now, ternyata masih ada pejabat pemerintah yang bermental bobrok. Suka tabrak aturan, dan seenaknya menggunakan fasilitas layanan masyarakat.
Menariknya fasilitas masyarakat itu bukan hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, tetapi juga dimanfaatkan untuk berbisnis.
“Tidak bisa dibayangkan. Sebagian besar pejabat Pemkot Tomohon memakai fasilitas Wifi gratis. Padahal ini disediakan untuk layanan kepada masyarakat,” ungkap Harry Runtuwene kepada mejahijau.com, Jumat, 03 November 2020.
Selain itu masih banyak aib dari perilaku para pejabat. Harusnya mereka punya nurani dan konsisten terhadap pelayanan masyarakat, bukan mendahulukan kepentingan sendiri.
“Layanan wifi gratis itu disediakan untuk kepentingan masyarakat bukan untuk pribadi para oknum pejabat. Jadi, apabila ada program seperti itu mereka seharusnya arif dan bijaksana bukan manfaatkan untuk kepentingan pribadi,” tegas pejuang perintis pembentukan Kota Tomohon ini.
Menurutnya, janganlah membuat proyek dalam proyek. Artinya, program layanan masyarakat dijadikan sebagai lahan meraup keuntungan untuk kepentingan pribadi.
Di bagian lain, keterangan berbagai sumber yang dirangkum redaksi mejahijau.com menyebutkan, jaringan layanan internet Wifi gratis dipasang di puncak Menara Alfa Omega, tepatnya di bilangan pusat kota Tomohon yang diperuntukan kepada masyarakat.
“Tetapi lucunya sebagian besar oknum pejabat memperoleh channel khusus layanan Wifi gratis tersebut. Sementara masyarakat sekitar tidak mendapat layanan wifi gratis, kecuali pergi merapat ke seputar lokasi Menara Alfa Omega dan mengakses password Kominfo,” tegas sumber yang namanya enggan dipublish.
Lanjut sumber, fasilitas perangkat jaringan Wifi di Menara Alfa Omega memiliki dua channel dimana jaringan berkapasitas besar dipancarkan ke rumah-rumah pejabat di Kota Tomohon. Sedangkan yang kapasitas kecil alias lalod, diperuntukan kepada masyarakat yang berada di lokasi Menara Alfa Omega.
“Mereka (pejabat, red.) sudah menyediakan antena pemancar di rumah masing-masing dan jaringannya di setel oleh teknisi. Jadi, apabila melihat antena pemancar di rumah para pejabat, maka itu adalah akses layanan Wifi gratis yang diambil dari Menara Alfa Omega,” tuturnya.
Lebih tragis lagi menurut sumber, layanan Wifi gratis tersebut malah sudah ditingkat komersil atau diperdagangkan para pengelola tempat usaha internet atau game online di sejumlah titik di wilayah Tomohon.
“Ada bocoran informasi yang saya terima, jika mau gunakan layanan internet tersebut maka yang bersangkutan wajib menyetor Rp1,5 juta kepada pengelola bagian teknis,” unhkapnya sembari menyebut modus jual beli jaringan Wifi gratis sudah berlangsung cukup lama.
Terpisah, Kepala Dinas Infokom Kota Tomohon Novi Politon ketika dikonfirmasi spontan mengatakan fasilitas itu disediakan untuk masyarakat luas.
“Tujuan disediakan layanan internet wifi gratis dari pemerintah adalah untuk masyarakat dapat memanfaatkan layanan internet gratis,” kata Politon.
Saat ditanya berapa lama internet Wifi gratis terpasang di Menara Alfa Omega, secara gamblang Politon menjawab akan dicroscek dulu.
“Nanti mo cek karena kita baru menjabat taon ini (2020),” singkatnya.
Berbagai kalangan pemerhati pembangunan Kota Tomohon menilai bahwa program Smart City atau Kota Cerdas harus diwujudkan untuk kemajuan pembangunan di segala bidang di Kota Tomohon khususnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan menguasai teknologi.(jopa)