TOMOHON, mejahijau.com – Meski diwarnai silang pendapat dan adu argumentasi terkait potret perjuangan berdirinya Kota Tomohon menjadi daerah otonom, namun kegiatan forum temu wicara tokoh pejuang Kota Tomohon di lokasi ‘Terung Kabasaran’ Kelurahan Kolongan Satu – Tomohon Tengah sukses digelar, Sabtu, 1 Mei 2021.
Inisiator pemrakarsa kegiatan Wenny Lumentut SE (WL) notabene sebagai Wakil Walikota Tomohon pada kesempatan ini dinilai tampil sangat prima dan elegan meminimalisir silang pendapat yang terjadi.
“Pak Wenny Lumentut memang sangat teruji. Sarat pengalaman dalam berorganisasi. Beliau memiliki skill leadership yang mumpuni. Bayangkan saja, sudah sejak 18 tahun lalu berdirinya Kota Tomohon, baru kali ini para tokoh pejuang diberi penghargaan dan diundang serta diakomodir semua aspirasi dalam forum kegiatan bersama ini,” ungkap Josis Ngantung, salah satu tokoh masyarakat pejuang Kota Tomohon.
Menurut Ngantung, kerinduan tokoh-tokoh pejuang Kota Tomohon untuk terus mengawal dan berkontribusi dalam percepatan kemajuan pembangunan mulai mendapat perhatian dari pihak pemerintah Kota Tomohon yang dinakhodai oleh Caroll-Wenny.
“Yah, atas nama teman-teman pejuang Kota Tomohon, tentunya kami sangat berterima kasih jika Pemerintah Kota Tomohon dibawah kendali Walikota Caroll Senduk dan Wakil Walikota Wenny Lumentut memberi penghargaan bagi kami,” kata Ngantung sembari menambahkan, perhatian bisa saja termasuk soal kesejahteraan para tokoh pejuang Kota Tomohon.
Dari hasil pantauan mejahijau. com, gagasan brilian dalam upaya merancang sebuah penghargaan bagi para Pejuang Pembentukan Kota Tomohon terus dimantapkan Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut SE.
Sebagaimana dikatakan WL dalam temu wicara tokoh pejuang Tomohon, bahwa kepemimpinannya bersama Walikota Caroll JA Senduk SH telah siap memberikan perhatian dan bersinergi bersama membangun Kota Tomohon sesuai cita-cita perjuangan masyarakat sesuai visi-misi CSWL.
“Untuk mewujudkan terciptanya kebersamaan, saya berkeinginan hendaknya setiap pejuang menyadari dan meninggalkan sikap egois, sebab sekecil apapun peran dalam perjuangan, telah memberikan hasil sebagai perjuangan masyarakat Kota Tomohon seutuhnya,” ucap Wenny.
Catatan menarik pada kegiatan ini, salah satu tokoh muda vokal Kota Tomohon yang namanya tercatat dalam lembaran sejarah sebagai Panitia pembentukan Kota Tomohon, yakni bung Yudie Turambi SH tampil sebagai bintang.
Ketika diberi kesempatan terakhir berbicara, diapun mengurai embrio rekam jejak sejarah sebelum pergerakan dari Komite Perjuangan dan Panitia Pembentukan Kota Tomohon.
“Memang bung Yudie tampil sebagai bintang untuk meluruskan sejarah perjuangan pembentukan Kota Tomohon, dengan maksud agar para pejuang bersatupadu merapatkan barisan dengan semangat perjuangan yang sama dan tidak egois terhadap diri sendiri dalam perjuangan ini,” ungkap Denny Togas STh sebagai notulen kegiatan.
Dia kembali mengingatkan pesan dari Wakil Walikota Wenny Lumentut, bahwa tanggal 1 Juni 2021 akan dilaksanakan kembali pertemuan finalisasi kesepakatan bersama para tokoh pejuang Kota Tomohon.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon Drs. Jhonny Runtuwene DEA dan Erens Kereh AMKL, Tokoh Agama Pdt. DR Siwu, Tokoh Budayawan Ben Palar, Ketua Komite P2KT Harry Runtuwene, Sekretaris Umum Panitia PKT Dra. Vonny Paat, Sekretaris Komite P2KT Drs. Harryanto Lasut MAP, Bendahara Komite Ibrahim Ratulangi Tular, dan tokoh – tokoh pejuang lain diantaranya Marthinus Ering, Radus Taroreh, Eddy Barens, Jack Budiman SH, Niko Kamuh, John Mandagi, Didi Senduk, Lexi Paat, Melky Tangkawarouw, Jefry Montolalu dan tokoh pejuang lainnya serta undangan.(jopa)