TAHUNA, mejahihau.com – Megaria Supermaket satu-satunya supermarket terbesar di Kota Tahuna, mendadak jadi sorotan terutama masa pandemi Covid-19 ini.
Supermarket termegah di Kota Tahuna ini dikuatirkan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kepulauan Sangihe.
Setelah tiga bulan terakhir Kabupaten Sangihe terbilang zero penambahan kasus Covid-19, Kamis, 17 Juni 2021, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 (SGTPP C-19) Kepulauan Sangihe mengumumkan lagi penambahan warga tertular.
Diumumkan Kepulauan Sangihe ketambahan dua kasus baru, yakni anak berumur 1 tahun dan seorang wanita umur 21 tahun. Keduanya tercatat warga Kelurahan Apengsembeka Kecamatan Tahuna, Sangihe.
Menariknya, wanita usia 21 tahun yang positif Covid-19, kesehariannya bekerja sebagai karyawan di Megaria Supermarket di Kota Tahuna.
Sangat disayangkan pasca resmi diumumkan termuan karyawan positif Covid-19 dipusat perbelanjaan terbesar di Sangihe ini, manajemen Megaria Supermarket tetap beroperasi meski dengan tingkat resiko tinggi.
Seperti pantauan media ini, Megaria Supermarket masih tetap saja buka untuk umum dengan kepadatan pengunjung seperti biasanya.
Diduga manajemen tak memperhatikan aturan protocol kesehatan penanganan Covid-19 selama jam-jam beroperasi.
Menyikapi hal tersebut, Anggota DPRD Sangihe Ruben Karinduan Medea angkat bicara. Politisi Partai Perindo ini mengatakan, seharusnya Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kepulauan Sangihe bersikap tegas dengan memandang serius atas kasus ini.
“Kondisi ini, saya wakil rakyat berharap SGTPP Sangihe tegas mengambil tindakan dengan menutup Megaria Supermarket sesuai aturan karena dikuatirkan sudah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Sangihe,” tegas Ruben Karinduan Medea.
Lanjut dikatakan, Tim SGTPP Sangihe seharusnya segera mendata sebab saat ini banyak masyarakat dari Pulau Jawa yang baru selesai mudik yang tak terpantau keberadaannya di Sangihe.
“Hal ini mengingat tingkat penularan di Pulau Jawa saat ini sangat tinggi,” tandas Medea.
Terpisah Juru Bicara SGTPP C19 dr Joppy Thungari menyatakan, Megaria Supermarket akan segera ditindaki untuk ditutup sementara.
“Sesuai dengan Protap, maka langkah yang akan kami ambil segera menutup sementara Megaria Supermarket dan melakukan tracking semua karyawan yang bekerja di supermarket itu,” kata Thungari.
Terkait temuan kasus Covid-19, manajemen Megaria Supermarket Anwar Sumar selaku HRD dihadapan wartawan mengatakan, pasien tersebut melakukan pemeriksaan rapid test di rumah sakit dan tulisannya positif.
”Biasanya sepengetahuan kita, hasil lab pertama rapid test yang diambil darah biasanya bukan positif, tetapi yang keluar reaktif atau non-reaktif. Tetapi ini langsung tertulis positif, dan karyawan ini merasa sehat-sehat saja,” kata Anwar.
Lucunya dari cara memberikan penjelasan kepada wartawan, HRD Megaria Supermarket ini tampak meragukan dari hasil pemeriksaan rapid test. Bahkan manajemen lebih condong banyak menjelaskan tentang Covid-19. Padahal kapasitasnya selaku manajamen Megaria Supermarket dan bukan dari tim gugus tugas Covid-19.(gustaf)