MANADO, mejahijau.com – Warga Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Manado, Sabtu 18 September 2021, digemparkan tewasnya lelaki inisial JA alias Nuni.
Nuni adalah warga Kelurahan Pandu Lingkungan Dua. Dia tewas diduga akibat aksi pengeroyokan beramai-ramai belasan orang, pada Sabtu malam itu
Keterangan yang diperoleh wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), aksi pengeroyokan berawal saat korban Nuni bersama dua orang temannya inisial V dan B, mendatangi salah satu rumah di Lingkungan Dua kelurahan setempat.
Rumah tersebut diketahui merupakan tempat para pelaku berkumpul. Korban Nuni bersama dua temannya V dan B menanyakan apa kesalahan rekannya inisial V yang tadinya membeli rokok tetapi ditegur secara kasar.
Api pertengkaran mulai tersulut dari situ. ‘Cek-cok’ pun tak terhindarkan melibatkan korban Nuni bersama dua temannya dengan para pelaku yang kala itu bergerombol.
Ketegangan memuncak hingga akhirnya berujung pada pengeroyokan korban Nuni di lokasi TKP.
Selang beberapa lama usai peengeroyokan, sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, salah satu warga kelurahan Pandu yang melintas jalan saat pulang dari kerja, menemukan korban Nuni tak tergeletak tanpa daya di pinggir jalan.
Seketika warga itu langsung memberitahukan kepada keluarga korban bahwa Ninu tergeletak di pinggir jalan.
“Eeeh pi angka dulu pa Nuni ada tatidor di pinggir jalan,” kata warga tersebut kepada keluarga korban kebetulan rumahnya tak jauh dari TKP.
Saat keluarganya datang, alangkah terkejut mendapati kondisi Nuni yang sudah berlumuran darah di sekucur tubuhnya.
Seketika korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sitti Maryam, di Kelurahan Mahawu, Tuminting. RS Sitti Maryam tolak melayani maka dilarikan ke RS Pancaran Kasih di Jalan Sam Ratuangi.
Namun karena kondisi korban yang sekujur tubuhnya mengalami luka parah, maka pihak rumah sakit menyarankan keluarga membawa ke RSUP Kandou, Malalayang, Manado.
Sayang hari Minggu 19 September 2021, siang, sekira pukul 12.55 Wita, korban menghembuskan napas terakhir di rumah sakit tersebut. Hasil cityscan terhadap korban Nuni menujukan adanya pendarahan di bagian kepala, tengkorak kepala retak, tulang pipi di bawah mata samping hidung retak patah.
Kapolsek Bunaken, Iptu Erwin Mantiri SH MH tampak sangat sibuk membantu keluarga korban. Terlihat ia sibuk mengurus administrasi di RSUP Kandou.
Dikonfirmasi redaksi mejahijau.com Iptu Erwin Mantiri membenarkan aksi pengeroyokan diduga menjadi pemicu tewasnya korban Nuni.
“Para terduga pelaku, sudah kami amankan, dan kini sudah diserahkan ke Polresta Manado guna pengusutan lebih lanjut,” katanya.
Sembari merangkul keluarga korban, Kapolsek Iptu Erwin Mantiri meyakinkan pihak keluarga korban bahwa pelaku akan mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Para pelaku akan mendapatkan hukuman maksimal sesuai perbuatan mereka,” katanya.
Meski diselimuti duka mendalam, namun ungkapan Kapolsek Bunaken Iptu Erwin Mantiri kayaknya mampu membuat keluarga korban terhibur dan yakin akan penegakkan hukum kepolisian.
“Terima kasih atas pelayan dan perhatian pak Kapolsek Bunaken terhadap keluarga saya. Skali lagi kami sampaikan terima kasih,” ucap Agustina, adik korban yang meninggal dunia akibat insiden tersebut.(kiky)