MANADO, mejahijau.com – Ditemui sejumlah wartawan di kediamannya dibilangan Winangun, Kota Manado, Ari Tahiru (69) mengaku belum pernah ketemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalo pak Jokowi saya cuma liat-liat di televisi,” kata Ari Tahiru.
Ari yang baru-baru ini dijeblos ke sel Polresta Manado selama lebih dari satu bulan berharap Presiden Jokowi dapat membantu hak kepemilikan tanah keluarganya.
“Kita (saya) minta tulung (tolong) ke bapak Jokowi, bantu urus akang kita pe tanah,” kata Ari dengan dialek Manado.
Berulang-ulang dia meminta tolong Presiden Jokowi agar dapat membantunya dari cengkeraman PT Ciputra International yang mencaplok lahan tanah miliknya.
“Pak Jokowi, saya orang susah (miskin). Terus terang pak, sedangkan tampa (rumah) nyanda ada. Sama deng burung, kurang tinggal pa orang-orang,” pinta Ari memelas.
katanya, untuk rumah tinggal saja dia tak punya. Untuk tidur, dia harus berpindah-pindah seperti layaknya burung.
Saat ini Ari Tahiru menumpang tinggal serumah dengan salah satu anaknya di atas pegunungan Kelurahan Winangun, Manado.
Pun rumah tersebut tampaknya sangat tidak layak. Sementara ada tanah miliknya seluas 32 ribu meter persegi tak dapat didirikan rumah karena dicaplok PT Ciputra International.
Selama lebih dari sau bulan, lelaki parobaya ini sempat dijeblos ke sel Polresta Manado atas laporan manajemen PT Ciputra International. Dia disangkakan melakukan perusakan panel pagar beton kawasan perumahan elit Citraland, Manado.
“Tidak merusak, saya buka baik-baik supaya saya dapat masuk ke kebun saya,” kata Ari bahwa tindakan itu dilakukannya karena ditelikungi oleh pihak Citraland.
Ari Tahiru bersikeras, lokasi tanah bernama Ranowawu milik keluarganya selama ini tak pernah terjual ke pihak manapun.(*tim redaksi)