MANADO, mejahijau.com – Kata Babinsa atau Bintara Pembina Desa, belakangan ini melejit setelah sikap tegas Inspektur Kodam (Irdam) XIII Merdeka Brigjen Junior Tumilaar dengan gigih membela para prajurit level paling bawah di tubuh TNI-AD itu.
Brigjen Junior Tumilaar murka ketika mendengar Babinsa TNI-AD yang sedang bertugas dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Polresta Manado.
Membela anakbuahnya dari upaya pemeriksaan Polresta Manado, mendapat acungan jempol para Babinsa TNI-AD yang tengah menjalankan tugas-tugas intelijen di lapangan.
Saat ditemui redaksi mejahijau.com, para Babinsa mengaku salut berat tindakan yang penuh resiko yang diambil Brigjen Junior Tumilaar meski dengan konsekuensi dipasung dari jabatan Irdam di Kodam XIII Merdeka.
“Saya salut dengan pak Brigjen Junior Tumilaar. Beliau murni tentara rakyat. Tentara yang benar-benar membela rakyat dan anakbuahnya. Sebagai anggota TNI-AD, saya dan teman-teman tersanjung oleh kegigihan beliau,” ungkap Babinsa yang bertugas di daerah lingkar tambang PT MSM/TTN di wilayah Likupang, Jumat pagi, 14 Oktober 2021.
Prajurit TNI-AD ini mewanti-wanti namanya tak dipublish wartawan media ini. Katanya, pengorbanan Brigjen Junior Tumilaar semakin menambah rasa percaya dirinya sebagai Babinsa TNI-AD.
Katanya, bahwa bukan hal gampang perwira TNI-AD pangkat jenderal bintang satu rela berkorban demi membela prajurit rendahan kelas Babinsa.
“Pengorbanan beliau semakin menambah semangat dan wibawa kami yang bertugas di lapangan. Tugas kami setiap hari berhadapan langsung dengan masyarakat dalam kondisi apapun. Dan kami semakin bersemangat,” tutur prajurit kelahiran Kota Tahuna, Kabupaten Sangihe ini.
Sementara prajurit TNI-AD kelahiran Tondano yang bertugas di wilayah Kota Tomohon. Katanya, dia sangat terharu dengan berita-berita tentang Brigjen TNI-AD Junior Tumilaar.
“Beliau benar-benar Tuama Leos atau ksatria Minahasa yang berada di tubuh TNI-AD. Semangat juangnya sangat tinggi. Beliau bahkan rela jabatan Irdam dicopot demi anakbuahnya dan nasib rakyat kecil,” ungkapnya di salah satu rumah kopi di pusat Kota Tomohon.
Kepada wartawan berkali-kali ia mengingatkan identitasnya jangan dipublish karena kuatir mendapat sorotan atau kena sanksi dari pimpinan kesatuan tempat bernaung.
Menurut prajurit TNI-AD ini, pengorbanan Brigjen Tumilaar telah memantik semangatnya sebagai Babinsa dalam menjalankan tugas-tugas lapangan di garda terdepan.
Seperti diketahui, demi membela rakyat kecil dan Babinsa, Irdam XIII Merdeka Brigjen Junior Tumilaar mengirim surat kepada Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Buntutnya ia diperiksa Puspomad dan menjalani proses hukum hingga dimutasi menjadi staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa.
Menurut Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, tindakan Brigjen Junior Tumilaar tidak tepat diganjar tindak Pidana Militer.
Ia mengatakan, Brigjen Junior Tumilaar telah menyuarakan kembali peran ideal TNI-AD sebagai tentara pejuang, tentara rakyat, dan tentara nasional.
“Saya mengimbau para petinggi TNI, para pimpinan TNI-AD perlu kearifan yang sangat tinggi menyelesaikan masalah ini,” ujar Letjen (Purn) Kiki Syahnakri lewat wawancara dengan Hersubeno Arief, Selasa, 12 Oktober 2021.(*tim redaksi)