MANADO, mejahijau.com – Tudingan terputusnya jalan yang menghubungkan Likupang menuju Bitung dipicu aktivitas tambang PT MSM (Mearest Soputan Mining) dan PT TTN (Tambang Tondano Nusajaya), diluruskan manajemen dua perusahaan tersebut.
“Berdasarkan monitoring radar geotek, tidak ada masalah dengan dinding pit,” ungkap Juru Bicara PT MSM & PT TTN, Hery Rumondor, Rabu, 06 Desember 2022.
Menurutnya, akses jalan dimaksud adalah pengalihan jalan ke area yang sudah dibebaskan manajemen PT TTN tidak jauh dari jalan utama yang terputus.
Ambrolnya ruas jalan di Desa Pinenek dengan Desa Pinasungkulan itu, kata Inyo sapaan akrabnya, manajemen PT MSM dan PT TTN tetap berkoordinasi dengan Pemkot Bitung serta pihak terkait untuk penanganan kedepan.
“Kami terus berkoordinasi dengan Pemkot Bitung, seperti apa penanganannya nanti,” katanya.
Lanjut dikatakan, saat ini perusahaan fokus pada penanganan akses jalan dengan harapan tak menghambat aktivitas masyarakat pengguna ruas jalan tersebut.
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Berkat koordinasi yang cepat dengan pemerintah Kota Bitung, sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan adanya korban,” pungkas Rumondor.
Ambrolnya ruas jalan yang menghubungan Desa Pinenek dengan Desa Pinasungkulan baru-baru ini dituding karena aktivitas tambang PT MSM-TTN.
Sinyalemen itu antaranya diungkapkan Anggota DPRD Sulut, Melky Jakhin Pangemanan (MJP) kepada Wakil Gubernur Sulut, Steven OE Kandouw saat rapat paripurna DPRD Sulut, Selasa, 04 Januari 2022.(*tim redaksi)