MANADO, mejahijau.com – Di perbatasan Pantai Utara (Pantura) ruas jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Gorontalo dengan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), diduga ada berbagai aktivitas yang mencurigakan terutama soal soal dugaan kerawanan radikalisme dari Posso dan wilayah negara asing Filipina.
Hal itu terungkap dalam pertemuaan terbatas antara FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan FKDM Provinsi Gorontalo di salah satu café di bilangan Sario, Manado, Sabtu, 26 Februari 2022.
“Kami menduga ada aktivitas-aktivitas mencurigakan di check-point perbatasan Provinsi Gorontalo dengan Pronvisi Sulawesi Utara (Sulut). Untuk itulah maka diperlukan koordinasi organisasi FKDM antar daerah,” ungkap Ketua FKDM Provinsi Gorontalo, Drs Hi Abdulah Paneo.
Didampingi Wakil Ketua FKDM Sulut, Adv E.K Tindangen SH CPM, dikatakan Abdulah Paneo, selain kekhawatiran terhadap aksi terorisme dari kawasan Poso atau dari Filipina yang kemungkinan saja memanfaatkan check-point perbatasan sebagai tempat melancarkan aktivitas atau untuk persembunyian.
Selain itu, patut diwaspadai juga masuknya komoditas pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan barang lainnya di kawasan pantai utara (Pantura).
Masuknya komoditas tanpa melalui proteksi instannsi berwenang, dikuatirkan berdampak buruk terhadap kedua daerah masing-masing.
“Meskipun masih banyak keterbatasan, namun FKDM Gorontalo dan FKDM Sulut tetap melaksanakan tugas pengamatan atas semua aktivitas di wilayah itu,” ujar Abdulah Paneo diiyahkan Adv E.K Tindangen SH CPM.
Keduanya menjelaskan, upaya FKDM Sulut-Gorontalo itu merupakan bentuk tanggungjawab organisasi terhadap masalah-masalah yang kemungkinan terjadi di dua daerah itu.
“Jadi pertemuan ini (FKDM Sulut dan FKDM Gorontalo), selain untuk perkuatan kelembagaan juga berkoordinasi dan konsultasi soal perlunya pembentukan Satuan tugas (Satgas) gabungan FKDM untuk ditugaskan di wilayah perbatasan Sulut dan Gorontalo,” pungkas Adv E.K Tindangen SH CPM.
Pantauan redaksi mejahijau.com di check-point wilayah perbatasan Sulut-Gorontalo, aktivitas lalu lintas orang dan barang setiap hari di ruas jalan Trans Sulawesi terbilang ramai.
Sementara khusus aktivitas jalur angkutan laut di wilayah itu sama sekali tak terdeteksi maksimal oleh elemen yang bertugas di wilayah itu.(*tim redaksi)