MANADO, mejahijau.com – Kepala UPT-BP2MI Manado Hendra Makalalag melepas lima (5) Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang segera diberangkatkan ke Jepang.
Kelima pekerja migran ini disiapkan BP2MI Manado untuk bekerja sebagai care worker di beberapa rumah jompo melalui program Specified Skilled Worker (SSW). Seperti diketahui, Specified Skilled Worker (SSW) adalah program unggulan yang banyak diminati masyarakat.
Sebelum diberangkatkan, selama 4,5 bulan mereka terlebih dulu dibekali pelatihan bahasa Jepang dan skill oleh Lembaga Pendidikan Jayadi Global Education Center (JGEC) cabang Manado. Mereka dinyatakan telah lolos wawancara dengan menggunakan bahasa Jepang.
Saat melepas ke- 5 CPMI, Kepala UPT-BP2MI Manado Hendra Makalalag mengungkapkan, program SSW Jepang adalah satu program unggulan BP2MI yang banyak diminati oleh masyarakat.
“Semenjak di launching pada tahun 2019 lalu, program SSW menyita perhatian masyarakat Indonesia karena peluang kerja yang ditawarkan sangat menggiurkan. Gaji besar dan persyaratan yang dipenuhi cukup mudah, minimal usia 18 tahun dan menguasai bahasa Jepang setara N4 dan skill jabatan yang akan dilamar,” terang Hendra seraya menambahkan kuotanya juga banyak sekitar 345 ribu orang.
Hendra menambahkan, beberapa dari kelima CPMI yang dilepas memperoleh informasi mengenai program SSW dari UPT BP2MI Manado.
“Mereka kami lepas setelah selesai mengikuti pelatihan di JGEC dan sudah berproses E-ID di UPT-BP2MI Manado sebagai salah satu persyaratan pembuatan visa kerja SSW,” sambungnya.
Informasi yang diterima redaksi mejahijau.com, mereka segera diberangkatkan tanggal 20-an bulan Maret ini ke Jepang. Selain acara pelepasan, UPT-BP2MI Manado juga akan turut menyampaikan pembekalan-pembekalan tentang perlindungan CPMI di luar negeri.
“CPMI wajib paham aturan dan perundang-undangan serta hak dan kewajiban ketika bekerja di luar negeri terutama soal kontrak kerja yang sudah ditandatangani. Jangan sampai dikesampingkan hingga merugikan diri sendiri saat bekerja di sana,” ucap Hendra.
Kemudian, diberikan pembekalan wawasan kebangsaan kepada kelima CPMI berkaitan bahaya ideologi transnasional. CPMI yang akan diberangkatkan tetap menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan UUD 1945 dan tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“CPMI yang bekerja di luar negeri adalah wakil Indonesia di negeri orang, mereka wajib menjaga nama baik Indonesia dan menjaga ideologi negara serta menjadi Duta Wisata negeri sendiri untuk mempromosikan wisata Indonesia hingga bisa menarik minat warga luar negeri untuk berwisata ke Indonesia. Ini kontribusi yang sangat luar biasa,” tandasnya.
Ditemui di kantor UPT-BP2MI Manado, satu diantara CPMI yang akan berangkat Elvira Kaongan merasa bangga dan mengucap terima kasih kepada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan UPT BP2MI Manado yang telah memberikan informasi mengenai program kerja SSW Jepang melalui sosialisasi gratis di kantor UPT-BP2MI Manado.
“Terima kasih kepada BP2MI khususnya UPT BP2MI Manado yang telah menginformasikan peluang kerja di Jepang melalui program SSW melalui sosialisasi yang diadakan bulan maret tahun lalu hingga bisa mengikuti pelatihan bahasa dan mewujudkan impian bekerja di Jepang,” kata Elvira.
Lanjut Elvira, berikut program SSW jumlah kuotanya terus bertambah sehingga putra-putri asal Sulut memperoleh kesempatan yang sama untuk bekerja di Jepang.(ferry)