MANADO, mejahijau.com – Pekerjaan jembatan dan Opriet jalan Boulevard II yang menghubungkan Kelurahan Tumumpa dengan Kelurahan Molas, kelanjutannya dipertanyakan.
Pasalnya, paket pekerjaan tahun anggaran 2021-2022 di BPJN (Balai Pelaksana Jalan Nasional) Sulawesi Utara (Sulut), terpantau di lapangan tak ada kegiatan sama sekali.
Paket pekerjaan yang dikelola PT Pacifik Nusa Indah banderol Rp 62,9 miliar dengan Konsultan Supervisi PT Bermuda Konsultan JO, capaian pekerjaan sekira 75 persen.
Sementara tenggat waktu pelaksanaan pekerjaan sudah berakhir pada tanggal 24 Mei 2022.
Menariknya, kegiatan proyek yang sebelumnya di tangani Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Jimmy Adwang dan PPK Windu Notohadisetyo mendadak dilengserkan dari tanggungjawab.
“Sepak terjang BPJN Sulut benar-benar mencurigakan. Kenapa tanggungjawab kegiatan proyek yang sarat masalah ini kemudian dialihkan kepada Satker dan PPK lain?,” ujar Ketua LSM Inakor Sulawesi Utara, Rolly Wenas, Jumat, 27 Mei 2022.
Pihak LSM Inakor menyitir dugaan ketidak-beresan dari Kasatker Jimmy Adwang yang diganti oleh Dr Julianti Kusumawati Manu ST M.Eng bersama PPK Windu Notohadisetyo yang juga dilengser dari tanggungjawab proyek dimaksud.
“Kami menduga BPJN Sulut sengaja mengalihkan masalah dari pejabat Satker yang kerjanya tidak becus kepada pejabat baru. Ini harus ditelusuri oleh penegak hukum, apalagi kegiatan proyek baru mencapai 75 persen,” sergah aktivis antikorupsi RollyWenas.
Terkait dugaan penyimpangan anggaran serta volume pekerjaan dipaket pekerjaan yang sumber dananya menggunakan APBN ini, menjadi perhatian serius oleh LSM Inakor Sulut.
“Kami sedang investigasi dan akan meminta penegak hukum untuk turun memeriksanya. Sebab informasi sementara, kegiatan proyek terhenti karena permasalahan anggaran,” cetus Wenas.
Pihaknya akan meminta periksa mantan Kasatker Jimmy Adwang dan PPK yang dilengser Windu Notohadisetyo supaya permasalahan jadi terang benderang.
“Ini harus diperiksa supaya terang dan tidak menjadi tanda tanya masyarakat,” tandas Rolly yang juga Koordinator Inakor Indonesia Timur.
Sinyalemen adanya pergeseran tanggungjawab, Jimmy Adwang selaku Kasatket membenarkan dirinya sudah bukan lagi Kasatker pada paket proyek tersebut.
“Saya sudah bukan lagi Kasatker-nya. Saya bersama sudah diganti, dan nonjob sekarang,”
aku Jimmy Adwang via aplikasi Whatsapp, Jumat, 27 Mei 2017.
Lanjut dia, PPK-nya sebelumnya Windu Notohadisetyo juga sudah diganti.
“Sekarang Pak Windu sudah pindah tugas di Palu. Beliau sudah bukan PPK lagi di paket proyek tersebut,” pungkasnya.(*tim redaksi)