TOMOHON, mejahijau.com – Walikota Tomohon Caroll JA Senduk SH diwakili
Asisten Administrasi Umum Setda Drs ODS Mandagi MAP hadir dalam kegiatan Pemahaman Dan Pengetahuan Perkoperasian serta Kapasitas dan Kompetensi SDM Koperasi di Kota Tomohon Tahun 2022 Angkatan I” yang dilaksanakan di Sixteen Cafe Tomohon, Rabu, 18 Mei 2022.
Kesempatan itu, Asisten Drs ODS Mandagi MAP, membacakan sambutan Walikota Tomohon yang mengatakan, kini pertumbuhan ekonomi nasional sedang mengalami tantangan yang cukup serius.
Angka kemiskinan, pengangguran meningkat, bahkan dunia usaha terutama Koperasi dan UMKM mengalami dampak yang berat dari sisi produksi, pemasaran dan pembiayaan akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
“Tantangan baru yang dihadapi oleh dunia perkoperasian, tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dan inovasi produk, tetapi juga menjadi momentum untuk menghadirkan visi baru di tengah perubahan sosial ekonomi yang sangat dinamis,” ujar ODS Mandagi.
“Mengutip sambutan Menteri Koperasi dan UKM RI, dalam Acara Peringatan Hari Koperasi ke-74 tahun 2021 lalu, bahwa saat ini kita menghadapi 3 (tiga) disrupsi (perubahan tak terduga dan cepat) sekaligus, yaitu, pertama, disrupsi pandemi yang mengubah pola aktivitas dan munculnya norma baru.
Kedua, disrupsi demografi, dimana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat struktur demografi didominasi oleh generasi milenial.
Ketiga, disrupsi teknologi atau era revolusi industry 5.0 dengan kemudahan akses teknologi.
Untuk menghadapi 3 (tiga) disrupsi tersebut, pemerintah menerapkan langkah-langkah strategis pengembangan koperasi, antara lain;
Pertama, transformasi kelembagaan dan usaha koperasi melalui:
1) Pengembangan model bisnis koperasi melalui korporatisasi pangan,
2) Pengembangan Factory Sharing dengan kemitraann terbuka agar terhubung dalam rantai pasok,
3) Pengembangan koperasi Multi Pihak,
4) Penguatan kelembagaan dan usaha anggota koperasi melalui strategi amalgamasi (spin off dan split off).
Kedua, dukungan regulasi berupa UU Nomor 11 Tahun 2020
Ketiga, mendorong perubahan mindset entrepreneurship Koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam/Credit Union untuk melakukan transformasi bisnis dengan mulai masuk membiayai sektor-sektor produktif. Hal ini setelah melihat fakta terjadinya over likuiditas pada koperasi tersebut hingga akhirnya membatasi jumlah simpanan anggota. KSP/Credit Union (CU) harus melakukan inovasi diversifikasi jenis usaha.
Keempat, pemerintah mendukung inovasi pada koperasi salah satunya melalui digitalisasi, dengan peluncuran IDX COOP (portal inovasi koperasi) pada tahun 2020 yang mendokumentasikan berbagai gagasan dan praktik inovasi perkoperasian.
Kelima, berbagai masalah atau kasus koperasi muncul karena kelalaian, salah kelola maupun praktek Koperasi Bodong, sebagai solusi Pemerintah melakukan penguatan fungsi pengawasan melalui Reformasi Pengawasan Koperasi yang dituangkan melalui Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2020, peningkatan awareness/literasi keuangan masyarakat melalui sosialisasi dan publikasi himbauan di media social, pengecekan koperasi melalui system ODS dan NIK atau konfirmasi ke Dinas KUKM setempat dan pembentukan Jabatan Fungsional Pengawas Koperasi.
“Pemerintah Kota Tomohon terus menggerakan roda pemerintahan pada umumnya. Secara Khusus juga gerakan koperasi dan pelaku usaha. Tahun ini Pemkot Tomohon telah anggarkan bantuan kepada gerakan Koperasi dan UKM berupa,” ucap ODS Mandagi.
Bantuan diantaranya kepada Pelaku UKM Bidang Kuliner senilai Rp 250 juta, Pelatihan Pengurus Koperasi, Pengawas dan Anggota Koperasi sebanyak 2 (dua) angkatan senilai Rp 226.663.800.
Pelatihan bagi UKM Bidang Souvenir sebanyak 2 (dua) angkatan senilai Rp177.536.200.
“Pemerintah Kota Tomohon saat ini berupaya untuk memfasilitasi Pusat Layanan Umum Terpadu bagi Koperasi dan Pelaku Usaha Kecil dan Menengah. Proposal telah diajukan ke Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia sambil menunggu proses kelanjutan.
Turut hadir Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tomohon Ir. Nova Rompas beserta peserta yang merupakan pegiat di Koperasi di Kota Tomohon.(*jopa)