MANADO, mejahijau.com – Pemberitaan media ini berjudul, “Butuh Solar Bersubsidi?!”, Bripka Nath Siap Melayani Anda, akhirnya mendapat sanggahan dan klarifikasi langsung dari bersangkutan.
“Sebenarnya saya kecewa dengan pemberitaan itu. Tetapi saya memahami tugas-tugas jurnalistik teman-teman di lapangan sangat sulit. Dan perlu diingat, teman-teman jurnalis itu bukan Tuhan, adakalanya bisa keliru dalam pemuatan berita,” ujar Bripka Nath saat memberikan hak jawab kepada redaksi mejahijau.com, di bilangan Lapangan Tikala Manado, Senin, 23 Mei 2022.
Lanjut dikatakan, penyajian berita tersebut ada sedikit kekeliruan tetapi tidak fatal dan tidak sampai pada tingkat pencemaran nama baiknya.
“Untung tidak sampai pada tingkat pencemaran nama baik. Dan karena saya memahami undang-undang pers, maka saya harus gunakan hak jawab saya, bahwa pemberitaan itu tidak benar sehingga perlu pembetulan,” tegas Bripka Nath didampingi istrinya.
Lelaki familiar ini menjelaskan, bahwa benar dirinya pernah beberapa kali membeli solar pakai galon dari salah satu tempat di sekitar Politeknik Buha, Manado.
“Saya pernah sekian kali membeli solar hanya dengan galon ukuran 25 liter untuk mesin genset. Mungkin beberapa kali itulah teman-teman wartawan sempat melihat saya di sana, sehingga ada kesan kurang baik,” ungkap Bripka Nath.
Berulang kali diungkapkan Bripka Nath, mesin genset yang dipakainya menggunakan bahan bakar solar, bukan pertalite, bukan pertamax, dan bukan pula premium.
“Bahan bakarnya solar yang dibeli dari salah satu tempat di bilangan Politeknik Manado. Nah, hal itu yang harus dijelaskan. Jadi karena sekian kali saya membeli, kemudian muncul kesan negatif seperti itu,” katanya wajar kalau dia jadi sorotan apalagi dia anggota kepolisian.
“Jadi pemberitaan itu tidak benar dan tidak tepat sasaran. Jadi saya meminta dengan sangat kekeliruan ini diluruskan oleh media yang memberitakannya, yaa?!,” sergah Bripka Nath.
Anggota Kepolisian di Polda Sulut ini mengaku cukup memahami kesulitan-kesulitan para jurnalis dalam peliputan berita di lapangan.
“Target peliputan mungkin rumah kuning, tetapi kemudian menyasar ke rumah biru. Berarti ada yang salah disitu sehingga mutlak harus diluruskan,” cetusnya.
Menurut begitut, kata Nath, betapa sulitnya tugas-tugas jurnalis itu sudah menjadi konsekuensi dari sebuah profesionalisme. Namun perlu diingat jangan sampai ada pihak yang dirugikan apalagi menjadi korban dari sebuah pemberitaan yang tidak tepat sasaran.
Menariknya anggota Polri ini mengingatkan soal pentingnya prinsip kehati-hatian dalam menjalankan tugas supaya tak salah kaprah dalam pemberitaan.
Keseluruhan isi berita yang disinyalir terkait dengan dirinya, semua mendapat diklarifikasi secara terang benderang oleh Bripka Nath yang pernah di BKO-kan ke wilayah kerusuhan Maluku beberapa tahun silam.
Sikap bijak anggota kepolisian dari Polda Sulut ini, ternyata mendapat apresiasi dari para pekerja pers di daerah ini.
“Kami salut sikap cerdas anggota kepolisian ini. Langkah menggunakan hak jawab sebagaimana diisyaratkan undang-undang pers yang diambilnya, itu patut diapresiasi dan dapat menjadi contoh bagi pejabat atau siapapun. Dan hal ini juga menjadi pelajaran bagi insan pers lainnya,” tandas pimpinan redaksi salah satu media online ternama di daerah ini.(*tim redaksi)