TONDANO, mejahijau.com – Informasi yang berhasil dihimpun redaksi mejahijau.com, tahun anggaran 2022 Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano mendapat kucuran dana pembangunan Pusat Pembinaan Mentalitas Pancasila senilai 81 miliaran rupiah.
Proyek dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yang sumber dananya berasal dari APBN ini, diduga pengelolaannya terkesan ditutup-tutupi pihak Unima.
“Ini anggaran yang cukup besar, jadi pemanfaatannya diperlukan keterbukaan pihak Unima,” ketus John Kalangi, pentolan LSM Forum Peduli Masyarakat Minahasa.
Sebagai Putera Minahasa, pihaknya sebenarnya bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kemendikbud RI yang terbilang memperhatikan dunia pendidikan di Kabupaten Minahasa.
Lanjut dia, namun penting juga untuk mengawasi secara seksama proses aliran dananya sampai pada tahapan pelaksanaan kegiatan.
“Dan harus dilaksanakan secara terbuka sesuai aturan yang ada. Karena apabila pelaksanaannya tidak sesuai, maka otomatis bersentuhan dengan hukum dan pasti akan ada konsekwensinya,” tegas Kalangi.
Menurutnya, pengelolaan dana tersebut butuh pengawasan dan pengawalan demi terlaksananya kegiatan sesuai peruntukannya.
“Jika kemudian ditemukan ada hal-hal yang melanggar dengan hukum, maka kami siap melapor dan mengawal institusi penegak hukum untuk menindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” tutup JK, sapaan akrabnya.
Soal informasi tersebut, Rektor Unima di Tondano Prof Dr Deitje Adolfien Katuuk M.Pd selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), belum berhasil dikofirmasi wartawan media ini. Ketika dihubungi melalui ponsel maupun aplikasi WA tak jua dilayani orang nomor 1 Unima di Tondano.(tim redaksi)