TAHUNA, mejahijau.com – Warga masyarakat Kecamatan Nusa Tabukan (Nustab) mempertanyakan jadwal tol laut yang biasa dilayari KM Sabuk Nusantara ke wilayah itu.
Pasalnya tersiar kabar kalau KM Sabuk Nusantara tak ada lagi jadwal singgah ke Dermaga Nipa di Kecamatan Nustab.
Diutarakan Warga Desa (kampung) Nipa, Ronny Tamamilang, jadwal kapal tersebut untuk tahun 2022 ini tak jelas lagi. Berbeda dengan tahun 2021 lalu, kapal subsidi pemerintah ini rutin setiap bulan berlabuh di pulau Nustab.
“Apakah KM Sabuk Nusantara masih sesuai jadwal sebulan sekali atau tidak, kejelasan informasi itulah yang kami tunggu-tunggu,” tutur Tamamilang.
Sebelumnya pada tahun 2021 lalu, kapal KM Sabuk Nusantara yang menjalankan fungsi tol laut terjadwalkan untuk berlabuh di Dermaga Nipa.
“Kami minta instansi teknis untuk dapat menangkap kekuatiran warga masyarakat yang ada di pulau Nustab. Semuanya untuk pemenuhan kebutuhan demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Tamamilang.
Sementara Camat Nustab, Denny K Abram dikonfirmasi via telpon selular menjelaskan, pihaknya sudah menyurati instansi teknis untuk meminta kejelasan menyangkut jadwal kapal yang menjalankan fungsi tol laut.
“Saya kira pemerintah harus jeli melihat persoalan ini, mengingat masyarakat sangat membutuhkan kehadiran KM Sabuk Nusantara sebagai tol laut,” ucap Camat Denny K Abram.
Solusi dengan memaksimalkan pelayanan dari Pelabuhan Tahuna ke Pelabuhan Nipa di Nusa Tabukan, kata Camat Denny K Abram, tidak efektif karena jaraknya sangat jauh.
“Karena jaraknya cukup jauh, maka konsekuensinya akan jatuh pada biaya yang sangat mahal,” ulasnya.
Oleh karena itu, warga berharap program tol laut masuk ke Pulau Nustab janganlah dihentikan oleh pemerintah.
“Diaktifkan lagi dengan jadwal rutin agar tak berimbas pada masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sejak difungsikan tol laut oleh Presiden Joko Widodo, manfaatnya sangat besar untuk masyarakat Kecamatan Nustab Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Tol laut yang dilayari kapal perintis, teramat penting bagi warga Kecamatan Nustab karena mengangkut bahan pangan untuk masyarakat.
Tujuan dari program tol laut terutama untuk menekan kesenjangan harga antara wilayah Barat dan Timur Indonesia.(gustaf)