BITUNG, mejahijau.com – Kegiatan Proyek CV Eleven Dihentikan Gegara Buang Material Sembarangan! Pekerjaan proyek pemeliharaan Sungai Girian yang dinilai amburadul dikeluhkan warga Kelurahan Manembo-Nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung.
Warga mengeluh pengerukan material pasir dan batu dari dasar sungai, kemudian dibuang begitu saja di halaman rumah penduduk.
Hasil kerukan material dari sungai dibiarkan saja tanpa diangkut oleh CV Eleven selaku pelaksana proyek banderol Rp 1 miliar itu.
Sumiati, seorang warga yang domisili di pinggiran Sungai Jengki di Kelurahan Manembo-nembo mengatakan, pekerjaan galian material sungai sekarang ini tak sama dengan tahun lalu.
“Kalo pekerjaan yang lalu material pasir dan batu, langsung diangut mobil damtruck. Jadi nyanda ada masalah,” ungkap Sumiati kepada redaksi mejahijau.com, Kamis, (01/08/2022).
Ia mengaku, material pasir dan batu dibuang begitu saja di halaman rumahnya sehingga menutupi saluran pembuangan air di rumahnya.
Akibatnya, saluran air terhenti karena tertutup aterial sehingga mengakibatkan bau tak sedap.
“Material dibuang pa kita pe kintal riki taprop (material dibuang ke halaman saya sehingga saluran air terhenti), akhirnya menyebabkan pembuangan air dari toilet berbau busuk,” katanya.
Terpisah, Kepala Seksi Pemerintahan di Kelurahan Manembo-nembo Renny Wondal mengatakan, pekerjaan proyek tersebut tak pernah dilaporkan kepada pemerintah setempat.
“Pemborong (kontraktor) tidak pernah melapor ke Kelurahan Manembo-nembo bahwa akan ada pekerjaan di sini,” ungkap Renny.
Terkait proyek ini, warga juga sudah melapor ke kantor kelurahan Manembo-nembo terait material pasir dan batu yang hanya dibuang di halaman-halaman rumah warga.
Menanggapi laporan tersebut, Renny Wondal menyebut berencana menindak tegas termasuk menghentikan sementara kegiatan proyek.
“Untuk pekerjaan di wilayah Kelurahan Manembo-nembo sementara dihentikan dulu!,” tegas Renny.
Lanjut dia, kegiatan proyek dapat dilanjutkan setelah kontraktor CV Eleven merespon kelurahan warga dengan mengangkut material pasir dan batu dari halaman rumah mereka.(steven tumuyu)