TOMOHON, mejahijau.com – Pemerintah Kota Tomohon dibawa kendali Wali Kota Caroll Senduk dan Wakil Wenny Lumentut torehkan prestasi gemilang soal penurunan angka gizi kronis (stunting).
Terbukti hasil Studi Data Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kota Tomohon mengalami penurunan drastis melewati target nasional prevalensi angka stunting tahun 2024.
Saat ini Kota Tomohon berada di angka 13,7%. Angka itu telah melampaui target nasional penurunan prevalensi stunting di angka 14% tahun 2024 mendatang.
“Pencegahan dan penurunan prevalensi stunting merupakan bukti kerja keras semua stakeholder yang ada di Kota Tomohon,” kata Caroll Senduk.
Wali Kota Tomohon mengajak teruslah tingkatkan sinergitas demi cita-cita Kota Tomohon zero (0%) stunting boleh terwujud.
Sementara, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengapresiasi capaian dari Kota Tomohon.
“Capaian ini merupakan bukti sinergitas dan hasil kerja keras semua pihak di Kota Tomohon dalam menurunkan angka stunting,” tegas Ichtiarto.
Kesempatan itu, dari perwakilan BKKBN Provinsi Sulut menjelaskan, prevalensi stunting di Kota Tomohon sebesar 13,7 %.
Angka ini telah menempatkan Kota Tomohon satu satunya Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara yang sudah mencapai target tahun 2024.
“Kota Tomohon satu-satunya daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang berada dibawah 14 %,” katanya.
Dengan begitu, Kota Tomohon menjadi pilot project penurunan prevalensi gizi kronis secara nasional.
Hajatan dihadiri jajaran Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian BKKBN RI, BKKBN Provinsi Sulut, Para Lurah, Kader KB, Para Siswa, dan unsur terkait lainnya.(*)