MANADO, mejahijau.com –
Setelah puluhan tahun bergiat dalam lingkaran meja hijau (pengadilan) di Indonesia, akhirnya Lexsy Mamonto memutuskan berjibaku di dunia politik.
Langkah itu diambil Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Manado ini seusai dirinya pensiun dari tugas-tugas kehakiman pada Juni 2023 mendatang.
Hebatnya, barangkali karena kualitas dan pengalamannya sehingga Ketua PDIP Sulut Olly Dondokambey mendorong pria low profile ini untuk duduk di DPR-RI.
Peta sosio-demografis mendukung Lexsy Mamonto kelahiran Desa Moyag, Kotamobagu.
Ia didaulat mewarisi kantong-kantong suara sepeninggal Hi Herson Mayulu di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Menurut Alvin Ratag, figur Dr Hi Lexsy Mamonto SH MH adalah sosok hakim yang rendah hati, supel dalam bergaul, dan berbudi baik.
“Pak Leksy saya kenal ramah dan tawakal. Dalam pergaulan dia baik dengan siapa saja,” ungkap Alvin Ratag saat bersua di salah satu rumah kopi di Manado, Kamis, (25/05/2023).
Ia menambahkan, hakim Lexsy Mamonto salah satu pilar penegakkan hukum di Indonesia yang konsisten pada prinsip-prinsipnya.
“Tegar pada pendiriannya, dan tidak mau diintervensi ketika dia (Leksy Mamonto) sedang memegang palu,” sergah aktivis pers yang kini fokus pada bisnis cetakannya.
Alvin Ratag juga mengisahkan kejadian langka soal kemarahan hakim Leksy Mamonto meledak saat pernikahan anaknya.
Kala itu seorang pengusaha besar di Jakarta membawa sumbangan. Seketika itu juga ia menolaknya mentah-mentah.
“Pengusaha itu diusir!,” ungkap Alvin.
Dalam kesehariannya, Leksy Mamonto punya semboyan sederhana yang cukup menggelitik.
“Jika tidak bisa membantu orang lain, minimal jangan membuat orang itu susah,” ujarnya Leksy pada satu kesempatan pertemuan.
Respon positif pencalonan Lexsy Mamonton pun berdatangan dari masyarakat terutama wilayah BMR.
“Iyaa selama ini beliau menjadi kebanggan kami warga Mongondow. Dan kami sangat mendukung jika beliau calon anggota DPR-RI,” tutur Janti Paputungan.
Selama bertugas di lembaga kehakiman RI, hakim Leksy Mamonto memiliki kedekatan erat dengan mantan Hakim Agung almarhum Paulus Effendi Lotulung.(tr)