TAHUNA, mejahijau.com – Pelayanan buruk enerji listrik di Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadi perhatian wakil-wakil rakyat daerah tersebut.
Wakil Ketua DPRD Sangihe Michael Thungari mengatakan, pelayanan buruk PT PLN membuat resah masyarakat saat ini.
Segala aktivitas rumah tangga terganggu. Urusan ekonomi terhenti. Pelayanan pemerintahan juga demikian.
“Bayangkan listrik padam berkali-kali disaat jam kerja dan masyarakat sedang sibuk beraktifitas. Ini sangat merugikan banyak pihak,” ungkap Thungari
Ketua ASKAB PSSI Sangihe ini mengaku, DPRD Sangihe sudah 3 kali memanggil manajemen PLN Sangihe tapi pimpinannya tidak pernah datang.
“Pimpinannya tidak pernah datang, malah hanya mengutus staf saja,” tandasnya.
Awalnya, kata dia, PLN Sangihe beralasan sering mati listrik karena masalah pohon.
Masalah tersebut dewan berniat membantu dengan meminta seluruh titik masing-masing kampung yang dinilai rawan.
Bahkan dewan sendiri akan langsung memfasilitasi permasalahan dengan setiap Kapitalaung atau Kepala Desanya.
“Tapi data-data tersebut tidak pernah diberikan pihak PLN. Dan akhirnya dipertemuan selanjutnya diberitahukan lagi akan ada pemadaman karena mesin sering rusak dan perlu pemeliharaan,” jelas Thungari.
Kader Partai Nasdem ini pun berharap pemerintah daerah harus hadir dalam setiap persoalan rakyat. Apalagi menyangkut masalah kebutuhan dasar, baik listrik, air dan jaringan telekomunikasi harus tetap stabil.
“Jangan dulu kita bicara kemajuan daerah jika kebutuhan dasar seperti ini tidak terpenuhi,” tegasnya.
Lanjut Michael Thungari, masalah listrik seperti ini pihaknya mendorong Penjabat Bupati dr Rinny Tamuntuan segera temui Menteri BUMN dan melaporkan kondisi di perbatasan.
Disentil apakah dewan siap mendampingi Penjabat Bupati menemui Menteri BUMN, Michael Thungari mengaku siap entah yang akan dilibatkan pimpinan dewan atau Komisi B.
“Pasti DPRD Sangihe siap melakukan pendampingan untuk menemui Menteri BUMN, apalagi masalah listrik di Sangihe sudah sangat meresahkan masyarakat,” kunci Michael.(*)