MANADO, mejahijau.com – Sudah menjadi kebiasaan waktu-waktu senggang, liburan atau akhir pekan, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengisinya dengan aktivitas berkebun.
Akhir pekan lalu, Olly Dondokambey panen buah semangka di kebun miliknya di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulut, Sabtu, (21/10/2023).
Orang Nomor 1 ini tampak senang dan merasa puas dengan kesibukannya yang bermanfaat.
Ia memamerkan panenan buah semangka yang sudah dibelah dua.
Terlihat buah yang sudah dibelah itu berwarna merah dan hijau yang merupakan warna simbol keharmonisan di Indonesia.
Terlihat dihamparan buah semangka yang dipanen mencapai ratusan jumlahnya. Hasil buahnya pun tampak besar-besar dan segar.
Bagi Olly Dondokambey, berkebun bukan sebatas mengisi waktu luang. Tapi lebih dari itu, berkebun merupakan inspirasi untuk melaksanakan program Mari Jo Ba’ Kobong.
Olly mengungkapkan, Mari Jo Ba’ Kobong punya dimensi ekonomis dan filosofis.
Dimensi filosofis tersebut adalah bagaimana Mari Jo Ba’ Kobong itu menjadi bagian dari upaya merawat bumi.
“Ensiklik apostolik Laudato Si, merawat ibu bumi dengan Ba’ Kobong,” kata Olly.
Ensiklik Laudato Si merupakan sebuah tulisan karya Paus Fransiskus yang membicarakan tentang ibu bumi sebagai rumah bersama.
Dengan begitu, program Mari Jo Ba’ Kobong yang dicanangkan Olly Dondokambey juga bagian dari pelestarian alam.
Kini makna Mari Jo Ba’ Kobong semakin meluas. Mulai dari gerakan yang bersifat ekonomis menuju gerakan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.(adve)