JAKARTA, mejahijau.com – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dr Jerry Sambuaga menyampaikan kondisi perdagangan dan potensi ekonomi Indonesia
yang terus membaik.
Kondisi tersebut membuat pejabat milenial asal Sulawesi Utara itu yakin kerja sama Indonesia-Ghana akan terus meningkat.
Ketua DPP Golkar itu menyampaikan keyakinannya itu saat menjadi pembicara pada Ghana-Indonesia Business Forum di Hotel JW Marriott, Jakarta , Senin (09/10/2023).
“Sektor perdagangan Indonesia baik dan stabil untuk menjalin kerja sama dengan Ghana. Data yang kami miliki mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 surplus sebesar USD 3,12 miliar. Dengan demikian Indonesia telah menikmati surplus neraca perdagangan selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2022,” papar Wamendag Jerry Sambuaga.
Pria yang pernah mengajar di Universitas Indonesia (UI), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan Universitas Pelita Harapan (UPH) ini makin yakin kerja sama dua negara meningkat karena faktor sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
“Indonesia dan Ghana diberkahi sumber daya alam yang melimpah dan populasi sumber daya manusia yang muda dan dinamis,” kata Anggota Dewan Pakar DPP KKK dan Wakil Ketua Dewan Pakar DPP GPPMP ini.
Jerry yakin karena pemerintah Indonesia dengan pemerintah Ghana bekerja keras untuk menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi yang ramah untuk kedua negara.
“Caranya dengan merampingkan peraturan, meningkatkan infrastruktur, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih transparan dan dapat diprediksi. Indonesia dan Ghana berdedikasi untuk membina lingkungan bisnis yang aman dan dapat diandalkan,” ujarnya.
Wamendag Jerry menuturkan, potensi perdagangan bilateral merupakan aspek fundamental dari hubungan Indonesia-Ghana.
Di satu sisi Indonesia terkenal dengan minyak kelapa sawit, karet, tekstil, dan mobil, sedangkan Ghana terkenal dengan kakao, emas, minyak, dan gas alamnya.
Sehingga, Indonesia-Ghana dapat saling melengkapi untuk ekonomi dan perdagangan.
Indonesia dan Ghana juga telah membuat langkah yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dalam beberapa tahun terakhir.
Di Afrika Barat, Ghana telah menjadi mercusuar stabilitas dan komitmennya terhadap ekonomi dan pembangunan infrastruktur patut dipuji.
Begitu pula, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara dengan kelas menengah yang berkembang pesat dengan beragam industri.
“Indonesia mendorong eksplorasi peluang investasi di berbagai sektor, seperti pertanian, energi terbarukan, pembangunan infrastruktur, dan teknologi digital dengan Ghana. Sektor-sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Ghana,” Jerry menjelaskan.
Merujuk data Kementerian Perdagangan, Ghana menduduki peringkat ke-14 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia di kawasan benua Afrika.
Pada 2022, total perdagangan Indonesia-Ghana tercatat sebesar USD 196,86 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Ghana adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, sabun, mesin-mesin, produk kertas, dan produk ikan.
Di akhir sambutannya, Wamendag mengundang delegasi Ghana untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI), pameran dagang tahunan Kementerian Perdagangan dari tanggal 18 Oktober hingga 22 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.
Terdapat pameran berbagai produk ekspor Indonesia di TEI. Selain pameran, TEI akan menyelenggarakan serangkaian acara bersamaan, termasuk seminar internasional, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), dan konseling bisnis.
Ghana-Indonesia Business Forum yang diselenggarakan oleh KADIN Indonesia dan Kedutaan Besar Ghana Jakarta.
Ini merupakan langkah maju dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kedua negara.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ghanas High Commisioner to Malaysia, Florence Buerki Akonor; Ketua KADIN Wiayah Afrika, Mintardjo Halim; Delegasi Ghana, dan anggota KADIN Indonesia. (*/tr)