AMURANG, mejahijau.com – Usai menghadiri pentahbisan GMIM Syalom Desa Mogoyunggung Satu Kecamatan Dumoga Timur, Mayjen TNI-AD (Purn) Yulius Selvanus Komaling didampingi istri tercinta Aniek Fitri Wulandari-Komaling bersama tim beringsut menuju Desa Makaaruyen, Kecamatan Modoinding -Minahasa Selatan (Minsel), Sabtu, (14/10/2023).
Sekira pukul 16.00 Wita, Mayjen TNI-AD (Purn) Yulius Selvanus Komaling yang populer dengan jargon YSK tiba di rumah Keluarga Komaling-Takawalangi.
Bertje Komaling selaku Kepala keluarga langsung menyalami YSK bersama istri. Keduanya juga disambut histeris ratusan Keluarga Besar Komaling di Desa Makaaruyen dan sekitarnya.
Sebelum ibadah keluarga digelar, YSK diperkenankan untuk menyampaikan sambutannya.
Kesempatan tersebut YSK mengisahkan puluhan tahun hidup dalam lingkaran asrama tentara.
“Ayah saya AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia). Tentara hidup dan tinggal di asrama. Di Cepu kami dibesarkan,” kenangnya.
Setelah dirinya diterima menjadi anggota TNI-AD, mantan Kopassus yang pernah tersesat di belantara Papua yang berusaha menyelamatkan anakbuahnya, YSK mengaku hidup
kesepian karena tak ada marga Komaling lainnya.
“Bahkan saya merasa marga Komaling hanya saya sendiri. Ke sana kemari saya cari Komaling tidak ada. Sampai saya merasa hanya sendiri yang bermarga Komaling di dunia ini,” kenangnya.
Seiring waktu berjalan, YSK akhirnya yakin ternyata bukan hanya dia sendiri yang Komaling.
Hal itu terjadi pada tanggal 30 Desember 2012 silam. Waktu itu ibu kandungnya meninggal dunia.
“Dan saya diminta untuk jemput jenazah mami di Kakas, Minahasa untuk dikebumikan di Cepu,” katanya.
Setibanya di Kakas untuk menjemput jenazah Ibu kandungnya, ternyata YSK diperhadapkan dengan kenyataan bahwa keluarga Komaling banyak di sana.
“Ternyata saya tidak sendirian. Komaling banyak di Kakas tetapi di Modoinding jauh lebih banyak lagi,” ketus YSK sembari tersenyum.
Setelah tahu banyaknya marga Komaling di Sulawesi Utara, YSK mengaku bangga dan tak merasa kesepian lagi.
Acara terangkai perayaan hari ulang tahun Ema Komaling yang genap berusia 84 tahun dengan ibadah yang dipimpin Pendeta Lontaan-Komaling Gembala GPDI dari Desa Pinasungkulan.
Kemudian YSK bersama istri tercinta Aniek Fitri Wulandari-Komaling dilayakkan menerima perutusan keluarga besar Komaling yang didoakan oleh pendeta gereja setempat.
YSK bersama istri tunduk dan berlutut secara kusuk untuk menerima perutusan lewat doa Keluarga Besar Komaling.
Hadir bersama YSK dan Istri, Ketua Relawan Kipra (Kita Prabowo) Provinsi Sulut Berty Togas, Sekjen Presidium Prabowo Presiden, dan staf khusus YSK Herry Mandolang.(*/tr)