TAHUNA, mejahijau.com – Kebakaran terjadi di Kampung Petta, Jumat, (01/12/2023), subuh pukul 02:00 Wita, menghanguskan 6 unit kios milik KUD Murni Petta dan 1 (satu) unit toko milik Keluarga Wurangian-Lasut.
Informasi yang dihimpun redaksi mejahijau.com, dugaan peristiwa api bermula dari Kios milik Hajjah Mochtar yang menjual bahan sembako.
Api dengan cepat menjalar ke 6 (enam) kios lainnya dan menjilat toko dan rumah tinggal Keluarga Siantoeri-Lasut.
“Api cepat membesar sehingga upaya beberapa warga dengan alat seadanya untuk memadamkan api menjadi sia-sia. Apalagi lokasi kebakaran jauh dari sumber air,” tutur seorang warga.
Sekitar pukul 2:30 Wita, Kapitalaung Petta dan warga Petta mulai banyak berdatangan untuk membantu memadamkan api.
Mereka membantu para pedagang menyelamatkan beberapa barang dagangannya.
Kemudian petugas pemadam kebakaran berhasil menerima informasi kebakaran dari salah satu warga Petta.
Begitu juga peran Ketua MPJ Immanuel Petta yang menghubungi petugas pemadam kebakaran, sehingga pukul 3:00 Wita.
Tiga jam lebih kemudian, Satuan Pemadam Kebakaran baru tiba di lokasi kebakaran dan berhasil memadamkan api.
Sebelumnya Kapitalaung Petta sudah berupaya menghubungi langsung meminta bantuan pihak Bandara Naha.
Namun terbentur dengan SOP Bandara sehingga petugas tak berani mengambil keputusan tanpa perintah pimpinan.
Dari beberapa peristiwa kebakaran di Kecamatan Tabukan Utara, warga Petta yang ditemui mengatakan. selayaknya setiap kecamatan ada Satuan Pemadam Kebakaran.
Dengan begitu durasi perjalanan dalam bertugas bisa cepat ditempuh karena berada di satu wilayah.
“Pemerintah Daerah Sangihe dan DPRD baiknya menganggarkan mobil pemadam kebakaran di setiap kecamatan, agar kebakaran bisa lebih cepat diatasi,” kata Pak Eko, warga Petta.
Lanjut dia, sekarang ini waktu tempuh dari Tahuna menuju Petta Tabukan Utara memerlukan waktu tempuh 45 menit.
Selain warga dan petugas Damkar, aparat dari Polsek Tabukan Utara dan Koramil 1301-07/Tabukan Utara, juga ikut bersama -sama memadamkan kebakaran di Petta.
Hingga berita ini diturunkan, besaran kerugian dari peristiwa itu belum bisa diprakirakan sembari menunggu pendataan petugas dari Pemerintah Kampung Petta dan Dinas terkait.(*/tr)